Pada dasarnya, jantung
memiliki dua sistem pompa yang terletak saling bersisian di kanan-kiri
dan bekerja secara simultan. Setiap sistem mempunyai ruang penampung dan
ruang pompa. Ruang penampung disebut “atrium”(serambi) dan ruang pompa
dinamakan”ventrikel”(bilik). Dengan demikian, ada dua ruang penampung
dan ruang pompa. Di antara ruang penampung dan ruang pompa terdapat
katup (klep) searah sehingga otomatis darah hanya mengalir dari
penampung ke pompa dan tidak sebaliknya (kecuali terdapat gangguan
katup).
Darah yang mengandung zat-zat buangan dari sel-sel tubuh
mengalir lewat pembuluh darah balik (vena) ke sistem pompa kanan.
Mula-mula,”darah kotor” ini akan ditampung di serambi kanan dan jika
sudah cukup, katup penghubung ke bilik kanan akan terbuka. Maka,
mengalirlah darah ke ruang bilik kanan yang kemudian akan memompa darah
yang penuh karbondioksida itu ke paru-paru.
Paru-paru akan ” membersihkan ” darah
tersebut dengan cara mengganti karbondioksida dengan oksigen.
Selanjutnya, darah bersih yang kaya oksigen itu akan dialirkan ke ruang
penampung sistem pompa kiri (serambi kiri). Setelah katup terbuka,”darah
bersih”dari serambi kiri akan mengalir ke bilik kiri yang kemudian
memompa darah bersih itu ke seluruh tubuh melalui sistem pembuluh
arteri. Berkat sistem pompa ganda jantung yang canggih ini, sebanyak 5
liter darah dapat didaur ulang.
Pembuluh Koroner, sang Mahkota.
Pompa
yang satu ini memang hebat. Jantung sanggup berkontraksi tanpa henti
berkat adanya suplai bahan-bahan energi secara terus-menerus. Suplai
bahan energi berupa oksigen dan nutrisi ini mengalir lewat suatu sistem
pembuluh darah yang dirancang khusus bagi jantung. Pembuluh darah itu
disebut pembuluh koroner.
Sebutan koroner diambil dari bahasa Latin corona (yang berarti
‘mahkota’) karena pembuluh itu berkelok-kelok seperti jalinan struktur
mahkota. Apabila pembuluh koroner menyempit atau tersumbat, proses
transportasi bahan-bahan energi itu tentu akan terganggu. Akibatnya bisa
ditebak, sel-sel jantung melemah dan bahkan bisa mati. Gangguan pada
pembuluh koroner inilah yang disebut penyakit jantung koroner (PJK).
Jenis pembuluh darah koroner
Ada tiga pembuluh darah koroner beserta cabang-cabangnya yang
bertanggung jawab memperdarahi setiap area tertentu dijantung sehingga
tidak ada satu pun sel-sel jantung yang tidak mendapatkan nutrisi dan
oksigen. Pembuluh koroner kanan (right coronary artery/RCA) bertugas
menyuplai terutama bagian kanan dan bawah jantung yang berdekatan dengan
lambung. Itu sebabnya, penyempitan atau penyumbatan dipembuluh ini
tidak jarang dikira hanya sakit “maag” sehingga penderita hanya menelan
obat penekan asam lambung.
Cabang pembuluh darah koroner
Adapun pembuluh koroner kiri memiliki dua cabang utama, yaitu pembuluh
kiri depan (left anterior descenden/LAD) dan pembuluh kiri samping (left
circum flexa/LCX). Pembuluh kiri depan umumnya memperdarahi area paling
luas dan terutama adalah bilik kiri jantung. Pembuluh kiri depan
disebut sebagai “widow maker” karena sumbatan pada
pembuluh ini kerap menurunkan fungsi jantung dan bahkan dapat berakibat
fatal. Adapun pembuluh kiri samping biasanya paling kecil. Oleh karena
itu, sumbatan pada pembuluh ini jarang menyebabkan kejadian yang berat.
Pustaka
Menakluklan Pembunuh No.1 Oleh Dr. A. Fauzi Yahya, Sp.J.P.(K), FIHA
0 komentar:
Posting Komentar