Copyrights @ ZIDNIKLOPEDIA 2014. Designed By Templateism.com - Published By Gooyaabi Templates | Powered By Blogger

Catatan: AMI untuk Indonesia

ImageBagaimana membuat suatu acara tahunan yang sudah menjadi tradisi  menjadi hal yang begitu berbeda mulai dari metode, konsep, dan teknis?. Roadshow ke daerah masing-masing, mengunjungi SMA-SMA bagi mahasiswa terutama yang menjadi putra daerah merupakan suatu tradisi. Modal semangat sudah cukup untuk mereka pergi ke SMA-SMA sendirian. Lantas apa yang harus ditambahi atau dimodifikasi?. Itulah hal yang saya alami ketika saya diberi amanah untuk jadi ketua divisi ITB goes to School di Aku Masuk ITB (AMI) 2014.
Akhir September, saya masih dalam masa ospek jurusan oleh Keluarga mahasiswa teknik penerbangan (KMPN). Langit mendung saat itu, saya menenteng tas laptop berisi buku lintas angkatan. Saya berjalan menuju selasar gedung cc timur untuk bertemu seseorang. Perempuan berjilbab itu yang saya temui dengan wanita berjilbab yang lain. Satu sama lain bercengkrama dengan ramah dan mempersilahkan saya duduk. Setelah berbasa-basi akhirnya  perempuan berjilbab yang pertama berbicara dengan serius. ternyata dia meminta saya untuk menjadi kadiv di bidang acara AMI yaitu “ITB goes to school”. Entah apa yang saya pikirkan ,tiba-tiba saya langsung menjawab ‘ya’. Sebelumnya memang saya pernah mengurusi ITB goes to school dengan nama yang berbeda “paguyuban back to school” pada AMI tahun lalu. Saat itu saya satu-satunya staff yang masih bertahan sampai ITB Day 3 Maret 2013. Saya sedikit merasa kalau seakan saya sudah di”tag” untuk dijadikan kadiv oleh panitia AMI 2014 dan ternyata benar. Mungkin bagi saya menjadi kadiv ya terima saja, apalagi tahun lalu juga masuk divisi yang sama walaupun beda nama. Punya pengalaman? mungkin belum banyak. Menjadi kadiv membuat saya termotivasi untuk mengajukan perubahan dan memperbaiki “Paguyuban back to School” di AMI tahun lalu untuk AMI 2014 dengan sebuah tantangan membawa  wajah baru yang bernama “ITB goes to School (IGTS)”.
Konsep yang kami bawa di ITB goes to school ini hampir mirip dengan tahun lalu, Cuma ada perbaikan di sana-sini. Banyak mahasiswa yang belum tahu IGTS berpikir kalau dari kami akan merekrut ribuan mahasiswa yang penuh semangat untuk disebar ke SMA di seluruh Indonesia dan dibiayai oleh panitia AMI. Akan tetapi, ekspektasi mereka berlebihan. Perlu kalian tahu, bahwa ada suatu perkumpulan mahasiswa ITB yang bernama “Paguyuban Daerah”. Perkumpulan mereka bukan seperti Himpunan jurusan maupun Unit yang resmi di struktur KM. mereka terdiri dari mahasiswa putra daerah yang membentuk suatu himpunan atas dasar persamaan asal daerah , dan persamaan rasa cinta akan daerah mereka. Dengan semangat “rasa cinta akan daerah” itu lah kami panitia AMI ingin mengajak mereka bekerja sama pergi ke SMA-SMA untuk menyebarkan motivasi  melanjutkan ke perguruan tinggi, jalur masuk, dan info beasiswa di PTN terutama di ITB. Keberjalanan awal IGTS cukup lancar dengan ditanda-tangani nya MoU antara pihak AMI dan Paguyuban. Dengan MoU ini, kami bisa lebih rapi dalam mendata pembagian LO, pengurusan surat pengesahan, dan dana dari rektorat.
Metode yang digunakan IGTS masih sama seperti tahun-tahun sebelumnya, yaitu roadshow. Seperti yang saya bilang di awal bahwa roadshow ke SMA-SMA adalah sebuah tradisi. Tanpa AMI pun, paguyuban pasti punya rencana untuk roadshow sendiri. Akan tetapi, lewat AMI ini kami ingin menyatukan paguyuban-paguyuban untuk saling berbagi dan menyamakan “frame”. Kita adakan forsil dan pembekalan sebagai wahana berbagi dan memperbaiki hubungan antara AMI dan paguyuban. Segala hal tentang permasalahan paguyuban, teknis acara di daerah, dan masalah pembinaan kita bahas di sana. Semua ini bertujuan melancarkan acara roadshow di masing-masing daerah oleh paguyuban.
Makna roadshow yang sebenarnya bukanlah untuk pamer jamal, jahim, atau atribut kampus lainnya. Roadshow adalah satu-satunya cara membuka akses informasi di SMA dan menjalin silaturahmi antara mahasiswa dan pihak sekolah untuk membantu proses jalur masuk siswa/siswi di SMA yang bersangkutan. Roadshow membuka kesempatan mahasiswa di daerah untuk menyalurkan semangat dan motivasi langsung ke siswa. Tentunya paguyuban ini berusaha mengajak adik-adik mereka bergabung di ITB untuk membangun persahabatan, kekeluargaan, serta jaringan yang kemudian menyalurkan semangat mengabdi untuk membangun daerah mereka dan Indonesia.
———-
Semenjak awal Februari kami menyicil laporan pertanggung jawaban lewat berkas-berkas yang telah dikumpulkan oleh paguyuban. Jujur saja kami kewalahan, tidak menyangka kalau respon teman-teman paguyuban begitu luar biasa. Setelah berhari-hari menunggu pengumpulan berkas dan deadline penyerahan LPJ ke rektorat semakin dekat, akhirnya hari rabu 19 februari 2014 kami menyelesaikan LPJ.  Pengerjaan LPJ ini dan hasil didalamnya sempat membuat saya kaget. Saya tidak menyadari kalau AMI 2014 melalui IGTS dan teman-teman paguyuban telah mengunjungi lebih dari 100 ribu siswa di 28 provinsi di Indonesia. Ini adalah hasil yang diluar prediksi saya dan seluruh anggota IGTS yang lain.
Sekarang AMI telah selesai dengan closing ITB Day 22 Februari 2014. Akan tetapi, semangat untuk tetap menjaga mimpi anak-anak SMA di Indonesia tidak akan pernah padam. Banyak pelajaran yang bisa saya ambil selama menjadi panitia AMI ini. Saya menjadi lebih perhatian dan peka terhadap isu-isu pendidikan seperti akses dan masalah pemerataan pendidikan.
Banyak harapan kami sebagai keluarga AMI melalui ITB goes to School. Dengan adanya program AMI ini semoga dapat menaikkan angka partisipasi kasar siswa-siswi di seluruh Indonesia yang masuk perguruan tinggi, meningkatkan kualitas SDM Indonesia, memupuk rasa cinta akan negeri Indonesia, dan turut memantapkan julukan ITB sebagai kampus “miniatur Indonesia” dengan keragaman suku dan budaya mahasiswa yang masuk di ITB.
Terima kasih kepada kak Garry selaku ketua AMI 2014 dan kak Rani selaku kabid acara AMI 2014 yang telah memberi arahan selama ini. Terima kasih Pahlawan ITB goes to School yang selalu membantu saya dalam susah dan senang. Paguyuban ITB daan Ikatan Alumni SMA, kalian luar biasa!.Buat seluruh keluarga AMI 2014 terima kasih dan saya bersyukur bisa bergabung dalam super team ini!.
Sekarang saya akan memulai lagi kehidupan sebagai mahasiswa biasa. Saya akan kuliah, ngambis, berhimpun, dan begadang mengerjakan PR. Suatu saat saya pasti akan rindu untuk nongkrong di cc barat, forsil tiap malam senin atau rabu, romusha, dan menghitung kuesioner.
Semoga silaturahmi kita semua terjaga dengan baik. maafkan saya kalau ada kesalahan dalam menjabat maupun perilaku sehari-hari.
Terima kasih
“AMI itu acara yang kolaborasinya sangat besar dimana semua saling membantu di sini. Ceritakan ke adik-adik, teman-teman,dan saudara kalian bahwa  kita berkolaborasi menjadi 1 kekuatan untuk menyebarkan semangatmemajukan pendidikan Indonesia ke seluruh pelosok negeri 
Image

0 komentar:

Posting Komentar