Copyrights @ ZIDNIKLOPEDIA 2014. Designed By Templateism.com - Published By Gooyaabi Templates | Powered By Blogger

Sistem Gerak Manusia

Manusia dalam kesehariannya banyak melakukan aktivitas seperti bekerja, berlari , berjalan, duduk dan berdiri.  Untuk melakukan kegiatan tersebut tubuh manusia ditunjang dengan adanya rangka.  Rangka terdapat di dalam tubuh manusia. Rangka manusia dewasa dibangun oleh 206 ruas tulang dengan bentuk dan ukuran yang bervariasi sesuai dengan fungsinya.  Dengan adanya rangka, maka manusia termasuk ke dalam kelompok vertebrata.
Rangka berfungsi sebagai:
1. penyangga dan penunjang tubuh
2. pelindung organ dalam dan memberi bentuk tubuh
3. alat pergerakan pasif dan tempat otot melekat
4. tempat pembentukan sel darah (hematopoiesis)
5. tempat penyerapan dan penglepasan kalsium
Bentuk tubuh manusia tidak terlepas dari peran rangka.  Tinggi badan seseorang dipengaruhi oleh panjang dan ukuran tulang-tulang penyusun tubuhnya.  Tulang dibantu dengan adanya otot dan persendian, maka tubuh manusia dapat bergerak.  Sebagian besar pembentukan sel darah juga terjadi di dalam sumsum tulang.  Tulang juga merupakan organ yang mengandung mineral kalsium paling banyak diantara organ tubuh lainnya.

Rangka manusia dapat dikelompokkan menjadi dua kelompok besar yaitu:Apendikuler dan Aksial.

APENDIKULER
Rangka apendikuler merupakan kelompok tulang yang menyusun anggota gerak atas dan bawah.  Rangka apendikuler terdiri atas 126 ruas tulang.

Rangka apendikuler tersusun atas:
Anggota gerak atas
Tulang-tulang pembentuknya antara lain:
a. Tulang gelang bahu
Terdiri atas tulang belikat (skapula) dan tulang selangka (klavikula). Tulang belikat berbentuk seperti segitiga pipih dan bersendian dengan tulang lengan atas (humerus).  Tulang selangka pada ujung bagian depan melekat pada tulang dada (sternum). Tulang gelang bahu berjumlah total 4 tulang.

b. Tulang lengan atas (humerus).
Berbentuk seperti pipa dengan bonggol di setiap ujungnya.  Pada bagian bawah memiliki dua bonggol yang bersendian dengan tulang lengan bawah (hasta dan ulna). Pada bagian atas bersendian dengan tulang belikat (skapula). Terdapat 2 tulang lengan atas pada tubuh manusia.
c. Tulang lengan bawah.
Terdiri atas tulang hasta (ulna) dan tulang pengumpil (radius). Bagian ujung tulang hasta merupakan siku tangan sedangkan bagian bawahnya merupakan tempat terdapatnya jari kelingking.  Bagian ujung atas tulang pengumpil bersendian dengan tulang humerus sedangkan bagian bawahnya merupakan tempat terdapatnya tulang ibu jari (jempol).  Kedua ujung bawah tulang lengan bawah bersendian dengan tulang pergelangan tangan (karpal). Jumlah total ruas tulang lengan bawah berjumlah 4 ruas tulang.
d. Tulang pergelangan tangan (karpal).
Tulang pergelangan tangan berukuran pendek dan merupakan penghubung antara tulang lengan bawah dengan tulang telapak tangan (metakarpal).  Tulang pergelangan tangan pada masing-masing tangan  berjumlah 8 ruas tulang.
e. Tulang telapak tangan (metakarpal).
Tulang telapak tangan berukuran pendek dan merupakan penghubung antara tulang pergelangan tangan dengan tulang-tulang jari tangan (phalanges).  Tulang telapak tangan pada masing-masing tangan berjumlah 5 ruas tulang.
f. Tulang-tulang jari tangan (phalanges).
Tulang-tulang jari tangan berukuran pendek dan berbonggol.  Pada masing-masing tangan berjumlah 14 ruas tulang.



Anggota gerak bawah.
Tulang-tulang pembentuknya antara lain:
a. Tulang gelang panggul (pelvis)
Tulang gelang panggul merupakan gabungan dari 6 tulang yaitu 2 tulang usus (ilium), 2 tulang duduk (ischium) dan 2 tulang kemaluan (pubis).  Tulang gelang panggul berbentuk pipih. Pada perempuan lubang yang terbentuk antara ilium, ischium, dan pubis lebih lebar dan dalam dibandingkan dengan laki-laki.  Hal itu berperan ketika mengandung bayi dan melahirkan.




b. Tulang paha (femur).
Tulang paha berbentuk seperti pipa panjang yang berbonggol di setiap ujungnya. Ujung atas bersendian dengan tulang gelang panggul, sedangakan ujung bagian bawah bersendian dengan tulang kering (tibia) dan tulang tempurung lutut (patela). Tulang paha merupakan tulang terpanjang, terkuat, dan terberat diantara tulang tubuh lainnya.  Tulang paha berjumlah total 2 tulang.
c. Tulang kering (tibia) dan tulang betis (fibula).
Tulang kering berukuran lebih besar daripada tulang betis.  Letak tulang kering terdapat lebih di bagian depan dari tulang betis.  Ujung bagian atas tulang kering bersendian dengan tulang paha dan ujung bawahnya bersendian dengan tulang pergelangan kaki (tarsal).  Pada masing-masing kaki terdapat 1 tulang kering dan 1 tulang betis.
d. Tulang pergelangan kaki (tarsal).
Tulang pergelangan kaki berukuran pendek.  Tulang ini terdapat diantara tulang tibia dan tulang telapak kaki.  Jumlah tulang ini Pada masing-masing kaki berjumlah 7 tulang.
e. Tulang telapak kaki (metatarsal)
Tulang telapak kaki terletak diantara tulang pergelangan kaki dan tulang jari kaki.  Tulang ini berjumlah 5 tulang pada masing-masing kaki.
f. Tulang-tulang jari kaki (phalanges)
Tulang-tulang jari kaki berukuran pendek dan berbonggol.  Pada masing-masing kaki berjumlah 14 tulang.






AKSIAL
Rangka aksial merupakan kelompok tulang yang terletak di sumbu tubuh. Rangka aksial berjumlah 80 tulang. Rangka aksial terdiri atas:
1. Tulang tengkorak (skull)
2. Tulang belakang (vertebra)
3. Tulang rusuk (ribs)
4. Tulang dada (sternum)

1. Tulang tengkorak (skull)
Tulang tengkorak membentuk kepala seseorang.  Tulang ini merupakan kepingan tulang pipih berongga yang saling berhubungan. Tulang tengkorak manusia terdiri atas 22 tulang.   Tulang tersebut terbagai menjadi tulang bagian kepala (kranial) dan bagian wajah (fasial). Tulang kranial membentuk tempurung dan berfungsi melindungi organ di dalamnya, yaitu otak.  Tulang fasial membentuk rongga mata, rongga hidung, wajah seseorang.  Tulangini berfungsi melindungi mata serta organ mulut dan bagian dalam hidung.




Tulang bagian kepala terdiri atas:
a. Tulang kepala belakang (osipital)
Tulang osipital merupakan tulang kepala bagian belakang.  Tulang ini hanya berjumlah 1.
b. Tulang ubun-ubun (parietal)
Tulang ubun-ubun terletak dibagian atas sampai kesamping kepala.  Tulang ini berjumlah 2 buah.
c. Tulang dahi (frontal)
Tulang dahi terletak di bagian depan (muka atas).  Tulang ini berjumlah 1 buah.
d. Tulang pelipis (temporal)
Tulang pelipis terletak di bagian kepala samping belakang.  Tulang ini berjumlah 2 buah.
e. Tulang baji (sphenoid)
Tulang baji terletak di bagian kepala samping depang.  Tulang ini berjumlah 1 buah.
f. Tulang tapis (ethmoid)

Tulang ethmoid terletak di bagian dalam rongga kepala.  Tulang ini berjumlah 1 buah.
Tengkorak manusia jika dilihat dari bagian bawah akan terlihat tonjolan mastoid dan foramen magnum (suatu rongga tempat sumsum tulang belakang berhubungan dengan otak).
Tulang bagian kepala (kranial) tidak dapat digerakkan karena merupakan sendi mati (tidak dapat bergeser). Pada bayi, tulang tengkorak belum bersatu sepenuhnya dan memiliki daerah lunak (soft spot) atau fontanela.  Daerah lunak ini tersusun atas jaringan penghubung fibrosa.  Pada kelahiran normal, tengkorak bayi dapat saling tumpang tindih sehingga dapat menelusup keluar dari lubang sempit.  Seiring dengan pertumbuhannya, tengkorak bayi akan bersatu dan fontanela akan hilang perlahan seiring dengan mengerasnya jaringan penghubung fibrosa.
Tulang bagian wajah (fasial) terdiri atas atas:

a.  Tulang rahang atas (maksila)
Tulang rahang atas merupakan tempat terdapatnya gusi dan gigi bagian atas.  Tulang ini berjumlah 2 buah.
b.  Tulang rahang bawah (mandibula)
Tulang rahang bawah berjumlah 1 buah.  Dengan adanya otot rahang, tulang ini dapat bergerak sehingga mulut kita dapat terbuka dan tertutup.
c.  Tulang hidung (nasal)
Tulang hidung terdapat di rongga hidung dan berjumlah 2 buah.
d.  Tulang pipi (zigomatik)
Tulang pipi membentuk pipi seseorang.  Tulangini berjumlah 2 buah.
e.  Tulang air mata (lakrimal)
Tulang air mata terdapat di dalam rongga mata. Tulang ini berjumlah 2 buah.
f.  Tulang langit-langit (vomer)
Tulan langit-langit berjumlah 1 buah.
g.  Tulang palatin
Tulang palatin berjumlah 2 buah.
h.  Tulang konka inferior (inferior nasal cocha)

Tulang konka inferior terletak di dalam rongga hidung.  Tulang ini berjumlah 2 buah.
Tulang bagian wajah yang dapat digerakkan hanya tulang rahang bawah terhadap tulang rahang atas, misalnya ketika kita berbicara atau makan.
Beberapa tulang yang terdapat di tengkorak bagian dalam dan berhubungan dengan indera pendengaran yaitu:

a.  Tulang martil (maleus)
Tulang martil berlekatan dengan gendang telinga dan tulang landasan.  Dalam setiap telinga terdapat 1 tulang martil.

b.  Tulang landasan (inkus)
Tulang landasan terletak diantara tulang martil dan tulang sanggurdi.  Terdapat 1 tulang landasan di setiap telinga.

c.  Tulang sanggurdi (stapes)
Tulang sanggurdi berbentuk seperti garputala dan berfungsi menghubungkan telinga tengah dengan telinga dalam (koklea).  Terdapat 1 tulang sanggurdi pada setiap telinga.
Ketiga tulang tersebut termasuk dalam bagian telinga tengah.


2. Tulang belakang (vertebra)
Sebagai anggota vertebrata, manusia memiliki tulang belakang (vertebra).  Tulang belakang terletak di tengah tubuh manusia.  Tulang ini berfungsi penting untuk menopang badan, sebagai tempat melekatnya tulang rusuk dan melindungi organ dalam tubuh.  Peran tulang belakang sangat vital karena selain sebagai penopang tubuh, tulang ini juga merupakan tempat terdapatnya saraf utama tubuh.
Tulang belakang terdiri atas 33 ruas tulang dan terbagi menjadi 5 bagian, antara lain:
a. Ruas tulang leher (vertebra servik).
b. Ruas tulang punggung (vertebra torak).
c. Ruas tulang pinggang (vertebra lumbar).
d. Ruas tulang kelangkang (sacrum).
e. Ruas tulang ekor (coccyx).


a. Ruas tulang leher (vertebra servik).
Terdapat 7 ruas tulang leher dengan ruas pertama adalah tulang atlas.  Tulang atlas berfungsi untuk menunjang tengkorak.  Ruas kedua adalah tulang pemutar (aksis).  Adanya tulang atlas dan aksis memungkinkan kepala untuk berputar.  Ruas ketiga sampai ruas ketujuh memiliki bentuk yang mirip dan tidak bersendian dengan tulang rusuk.






b. Ruas tulang punggung (vertebra torak).
Tulang punggung berjumlah 12 ruas dengan bentuk yang hampir serupa.  Tiap ruas tulang punggung memiliki badan tulang dengan tonjolan tulang ke kiri dan ke kanan sebagai tempat persendian dengan tulang-tulang rusuk (ribs).  Badan tulang ini berlekatan dengan lengkung vertebra yang melindungi sumsum tulang belakang.  Diantara ruas tulang belakang terdapat tulang rawan (kartilago).

c. Ruas tulang pinggang (vertebra lumbar).
Berujumlah 5 ruas tulang. Tulang pinggang merupakan ruas tulang belakang yang paling kuat dan besar dibandingkan ruas tulang belakang lainnya.  Bentuknya hampir serupa dengan ruas tulang punggung, namun tidak bersendian dengan tulang rusuk.

d. Ruas tulang kelangkang (sakrum).
Sakrum merupakan gabungan 5 ruas tulang yang bersatu.  Tulang ini bersendian dengan tulang gelang panggul, ruas tulang pinggang terakhir dan tulang ekor.

e. Ruas tulang ekor (coccyx).
Tulang ekor merupakan vertebra terakhir.  Tulang ekor atau coccyx adalah gabungan 4 ruas tulang yang bersatu.  Tulang ini bersendian dengan tulang kelangkang. Diantara tulang-tulang vertebra terdapat cakram invertebra. Cakram invertebra merupakan tulang rawan yang keras di luar namun lunak di dalam.  Tulang ini berfungsi sebagai peredam getaran dan pelindung vertebra.

3. Tulang rusuk (ribs)
Tulang rusuk berbentuk pipih dan panjang melengkung.  Bagian belakang tulang rusuk berhubungan langsung dengan ruas tulang punggung (vertebra torak).  Tulang rusuk berjumlah 12 pasang tulang, terdiri atas 7 pasang rusuk sejati, 3 pasang rusuk palsu, dan 2 pasang rusuk melayang.
Bagian depan tulang rusuk sejati melekat pada tulang dada (sternum).  Tulang rusuk palsu pada bagian belakang melekat pada tulang punggung (vertebra torak), sedangkan di bagian depan melekat pada tulang rusuk diatasnya.  Tulang rusuk yang paling melengkung adalah tulang rusuk kesembilan.  Tulang rusuk tersusun teratur sesuai dengan perlekatannya dengan tulang belakang.  Ruangan diantara tulang rusuk disebut intercostal spaces.
Tulang rusuk melayang hanya bersendian dengan tulang punggung dan tidak bersendian dengan tulang dada, oleh karena itu seperti tampak melayang.  Ukuran tulang rusuk melayang lebih pendek dibandingkan dengan rusuk yang lain.

4. Tulang dada (sternum)
Tulang dada terletak di bagian depan tubuh dan berjumlah 1 ruas tulang.  Tulang dada terdiri atas bagian hulu, badan dan taju pedang. Tulang ini merupakan perlekatan bagian depan dari 7 pasang tulang rusuk sejati.
Tulang dada, tulang punggung dan tulang rusuk membentuk rongga dada (ribs cage) dan berfungsi melindungi organ-organ didalamnya serta membantu dalam pernafasan.

HUBUNGAN ANTAR TULANG (SENDI)

Daerah pertemuan antar tulang disebut persendian.  Pertemuan tersebut umumnya disatukan oleh ligamen atau berkas-berkas jaringan penghubung (connective tissue).  Serabut penghubung yang paling pendek disebut persendian fibrosa.  Contohnya seperti yang terdapat antara gigi dengan tulang rahang.
Persendian yang tersusun atas jaringan kartilago antara lain terdapat diantara tulang belakang, tulang rusuk, dan tulang dada.  Persendian ini memungkinkan terjadinya sedikit gerakan, contohnya dalam pernafasan dada.

Adanya bantalan jaringan kartilago pada persendian sinovial seperti di lutut berfungsi dalam meredam getaran.  Pada daerah ini terdapat pula cairan sinovial yang disekresikan oleh sel jaringan penghubung.
Umumnya terdapat 3 macam persendian, yaitu:

a. Sendi mati (sinartrosis)
b. Sendi kaku (amfiartrosis)
c. Sendi gerak (diartrosis)

a. Sendi mati (sinartrosis).
Sendi mati merupakan sendi yang tidak dapat digerakkan karena tulang-tulangnya sudah terkunci bersama.  Contohnya pada tulang  tengkorak dan tulang pada gelang panggul.  Sendi mati tersusun atas jaringan penghubung fibrosa.  Jaringan ini akan mengeras seiring bertambahnya umur.  Contoh yang paling mudah adalah adanya daerah lunak (fontanela) pada bayi.  Daerah ini menjadi keras sehingga tulang tengkorak bersatu.
b. Sendi kaku (amfiartrosis)/ sendi geser.
Sendi yang memungkinkan adanya sedikit gerakan, misalnya pada tulang -tulang pergelangan tangan dan kaki.
c. Sendi gerak (diartrosis).
Sendi gerak memungkinkan terjadinya gerakan yang lebih bebas.

Macam-macam sendi gerak adalah sebagai berikut:

1. Sendi peluru.
Sendi peluru terjadi antar bonggol tulang yang satu dengan lekukan tulang yang lain.  Sendi peluru memungkinkan terjadinya gerakan ke segala arah.  Contohnya antara tulang paha dengan gelang panggul atau antara tulang lengan atas dengan gelang bahu

2. Sendi engsel.
Sendi engsel terjadi antara bonggol tulang yang satu dengan ujung tulang lain yang menyerupai alur.  Sendi ini memungkinkan terjadinya gerakan ke satu arah seperti engsel pintu.  Contohnya tulang paha (femur) dengan tulang kering (tibia) atau disebut sendi lutut; tulang lengan atas (humerus) dengan tulang hasta (ulna) atau disebut sendi sikut.

3. Sendi putar.
Terjadi antara ujung tulang yang  berupa tonjolan masuk ke dalam lubang pada tulang yang satunya lagi. Gerakan yang terjadi berupa rotasi / perputaran.  Contohnya tulang pemutar (aksis) dengan tulang atlas.

4. Sendi pelana.
Sendi pelana memungkinkan terjadinya gerakan kedua arah. Gerakannya seperti orang naik kuda diatas pelana  Contohnya tulang ibu jari dengan telapak tangan.

5. Sendi gulung/elipsoid.
Sendi gulung terjadi antara permukaan oval tulang yang satu dengan lekukan oval tulang yang lain. Contohnya pada tulang pergelangan tangan (karpal) denga tulang pengumpil (radius).
Persendian dapat mengalami gangguan berupa radang sendi atau kelainan menurun yang disebut arthritis.  Pada penyakit osteoarthritis, jaringan kartilago pada persendian mengalami degenerasi.  Pada rheumatoid arthritis,  membran sinovial meradang dan menebal.  Terjadi pula degenerasi jaringan kartilago dan pengapuran tulang.  Penyakit ini dapat dipacu oleh adanya infeksi bakteri atau virus.  Mungkin juga disebabkan secara genetik.  Gejala penyakit ini umumnya tampak sebelum seseorang berumur lima puluh tahun.


BENTUK  TULANG
Bentuk tulang dapat bermacam-macam, namun secara umum bentuknya dapat dibagi menjadi:

a. Tulang panjang/pipa
Sebuah tulang dapat termasuk ke dalam tulang panjang pada prinsipnya memiliki ukuran panjang yang lebih daripada lebarnya.  Tulang panjang umumnya berbentuk seperti pipa.  Pada tulang ini kita dapat melihat bagian dari tulang seperti ujung tulang (epifise), bagian tengah tulang (diafise), dan bagian diantara epifise dan diafise yang disebut metafise.
Tulang panjang dapat tersusun atas tulang kompak, yaitu tulang dengan sel-sel tulang (osteon) yang padat dan rapat.  Namun, tulang panjang juga dapat tersusun atas tulang berongga pada bagian ujungnya.  Pada bagian dalam tulang terdapat sumsum tulang yang merupakan tempat diproduksinya sel-sel darah.

b. Tulang pendek
Tulang pendek umumnya berbentuk seperti kubus. Tulang ini umumnya tersusun atas tulang berongga dengan dilapisi oleh lapisan tipis tulang kompak.  Contoh tulang pendek yaitu pada tulang pergelangan tangan dan kaki.

c. Tulang pipih
Tulang pipih berukuran tipis dan umumnya berbentuk pipih melengkung. Contoh tulang pipih adalah tulang tengkorak dan tulang belikat.

d. Tulang tidak beraturan
Tulang tidak beraturan memiliki bentuk selain ketiga tipe tulang sebelumnya.  Umumnya merupakan tulang berongga yang ditutupi oleh tulang kompak, contohnya pada ruas tulang belakang.


JENIS TULANG
Berdasarkan sel penyusunnya tulang dapat terbagi menjadi dua jenis tulang, yaitu:

a. Tulang rawan (kartilago)
Tulang rawan bersifat elastis dan berwarna lebih terang. Tulang rawan tersusun oleh sel-sel tulang rawan (kondrosit) yang terletak di dalam lakuna.  Lakuna tersebut terletak di dalam matriks tulang.  Tulang rawan terdapat pada telinga luar, ruas antar tulang belakang, tulang rawan pada saluran pernafasan, dan pada ujung hidung.

b. Tulang keras (osteon)
Tulang keras bersifat tidak elastis dan berwarna lebih gelap. Tulang keras tersusun atas osteosit (sel tulang yang telah matang) dan matriks, serta di bungkus oleh periosteum.  Osteosit berasal dari osteoblas (sel tulang muda).  Matriks tulang tersusun dari kalsium fosfat dan kalsium karbonat sehingga bersifat keras.  Matriks tulang yang tersusun padat disebut tulang kompak sedangkan matriks tulang yang tersusun berongga disebut tulang spons.
Tulang kompak terdiri atas osteon yang tersusun rapat, lengkap dengan kanal pembuluh darah dan saraf.  Setiap kesatuan osteon itu disebut sistem Havers.  Tulang spons tersusun seperti jala-jala yang disebut trabekula.  Trabekula terletak mengelilingi ruangan kosong yang berisi sumsum tulang.

PEMBENTUKAN TULANG

Proses pembentukan tulang disebut osteogenesis atau osifikasi.   Pembentukan tulang dimulai oleh adanya aktivitas sel pembentuk tulang (osteoblas) hingga terbentuk sel tulang yang matang (osteosit).
Selain osteoblas dan osteosit, terdapat pula osteoklas.  Osteoklas adalah sel tulang yang dapat mensekresikan enzim untuk merombak sel tulang menjadi ion-ion mineral (kalsium dan fosfor).  Ion-ion tersebut akan dilepaskan ke dalam darah dan berfungsi membantu dalam pengaturan kadar kalsium darah.



KELAINAN  BENTUK  TULANG  BELAKANG
Kelainan bentuk tulang belakang dapat terjadi karena pola duduk yang tidak benar. Beberapa diantaranya menyebabkan:

1. Skoliosis.
Bentuk tulang belakang melengkung ke kiri atau ke kanan.
2. Kifosis.
Bentuk tulang belakang melengkung ke belakang.
3. Lordosis.
Bentuk tulang belakang yang melengkung ke depan.

Pola hidup sehat dengan memakan makanan yang kaya akan kalsium, vitamin D, dan fosfat, serta berolah raga secara teratur dapat membantu meningkatkan kepadatan tulang, mencegah osteoporosis (pengeroposan tulang) dan osteoartritis (penyakit nyeri pada persendian).

SISTEM OTOT
Semua pergerakan tubuh kita melibatkan otot.  Otot merupakan alat gerak aktif.  Otot berfungsi membentuk tubuh, sebagai alat pergerakan, menjaga kestabilan persendian,dan memproduksi panas tubuh.  Dalam kehidupan sehari-hari,kita mengenal otot sebagai daging.  Otot merupakan jaringan yang terdiri dari sel-sel otot.
Otot manusia dibentuk oleh tiga macam tipe otot, yaitu:
A. Otot polos
B. Otot lurik
C. Otot jantung

A. Otot polos.




Otot polos merupakan otot yang gerakannya dipengaruhi oleh saraf otonom (tidak sadar), berbentuk gelondong, ujungnya meruncing, berinti satu terletak ditengah sel, bekerja lambat dan teratur. Otot polos terdapat pada dinding usus, pembuluh darah, saluran kelamin, dinding rahim, dan saluran ekskresi.

B. Otot lurik/otot rangka.



Otot lurik melekat pada rangka sehingga disebut otot rangka. Gerakannya dipengaruhi oleh saraf sadar, batasan sel-selnya tidak jelas, berbentuk silindris, memiliki banyak inti di tepi sel, dan terdapat bagian terang gelap (lurik) karena adanya protein otot (aktin dan meiosin). Otot rangka menempel pada tulang dengan perantaraan urat (tendon). Jika tendon melekat pada tulang yang bergerak disebut insersi, sedangkan jika melekat pada tulang yang tidak dapat bergerak disebut origo.
Otot lurik mampu menggerakan tulang karena dapat berkontraksi (memendek) dan memanjang (relaksasi).

C. Otot jantung.




Otot jantung terletak di jantung. Berbentuk silindris yang bercabang-cabang dan memiliki inti di tengah serabut.  Gerakan otot jantung dipengaruhi oleh saraf tidak sadar (otonom). Otot ini secara khusus hanya membentuk organ jantung.


KERJA OTOT
Otot bekerja karena memiliki kemampuan untuk mengkerut (kontraksi) dan mengembang kembali (relaksasi). Otot akan berkontraksi bila ada rangsang yang mengenai sel otot tersebut. Kerja otot dapat dibedakan menjadi dua, yaitu:

1. Otot antagonis.
Otot antagonis bekerja secara berlawanan. Contohnya antara lain:
a.  Gerakan otot ekstensor (meluruskan) pada otot bisep dan gerakan otot fleksor (membengkokkan) pada otot trisep.
b.  Gerakan otot abduktor (menjauhi badan) dan otot adduktor (mendekati badan) pada gerakan tangan kesamping badan
c.  Gerakan otot supinator (menengadahkan) dan otot pronator (menelungkup) pada gerakan tangan menelungkup dan menengadah
d.  Gerakan otot depressor (menurunkan) dan otot elevator (menaikkan) pada gerakan mengangkat bahu ke atas

2. Otot sinergis.
Otot sinergis bekerja secara bersama-sama (mengerut dan berkontraksi). Contohnya otot leher pada waktu memutar kepala.

BAGIAN-BAGIAN OTOT
Suatu otot terdiri atas bagian-bagian antara lain:
a. tendon
b. serabut otot
c. epimisium
d. perimisium
e. endomisium
f. fascicle
g. serabut otot
i. nukleus
j. miofibril
k. sarkomer
l. aktin




































Rangka Manusia ( Nama latin + Indonesia)
1.   Tengkorak
o   Bagian kepala
1 buah tl. Dahi (frontalle)
2 buah tl. Ubun-ubun (parietalle)
1 buah tl. Kepala belakang (osipitalle)
2 buah tl. Baji (sphenoid)
2 buah tl. Tapis (ethmoidalle)
2 buah tl pelipis (temporalle)
o   Bagian muka
2 buah tl. Pipi(zigomactricum)
2 buah tl. Hidung (nassalle)
2 buah tl. Langit-langit(pallatum)
2 buah tl. Air mata (lacrimalle)
2 buah tl. Rahang atas(maxilla)
2 buah tl. Rahang atas(mandibulla)
1 buah tl. Lidah (hyoideum)
2.  Badan
o   Ruas tulang belakang(vertebrae)
7 ruas tl. Leher (vertebrae servicales)
12 ruas tl. Punggung (vertebrae dorsales)
5 ruas tl. Pinggang (vertebrae lumbales)
5 ruas tl. Kelangkang (sacrum)
4 ruas tl. Ekor (vertebrae cocigeus)
o   Tulang dada (sternum)
Hulu (manuobron stemi)
Badan (corpus stemi)
Taju pedang (prossesed xhypoid)
o   Tulang rusuk (costae)
7 pasang tl. Rusuk sejati (costae vera)
3 pasang tl. Rusuk palsu (costae sporia)
2 pasang tl. Rusuk melayang (costae fluctuantes)
o   Gelang bahu
2 buah tl. Belikat (scapula)
2 buah tl. Selangka (clavicula)
o   Gelang panggul
2 buah tl. Usus (illium)
2 buah tl. Duduk (ichium)
2 buah tl. Kemaluan (pubis)
3.  Anggota gerak
o   Anggota gerak atas
2 buah tl. Lengan atas (humerus)
2 buah tl. Hasta (ulna)
2 buah tl. Pengumpil (radius)
2 x 8 tl. Pergelangan tangan (carpus)
2 x 5 tl. Telapak tangan (metacarpus)
2 x 14 tl. Jari-jari tangan (pallanges)
o   Anggota gerak bawah
2 buah tl. Paha (femur)
2 buah tl. Tempurung lutut (patella)
2 buah tl. Kering (tibia)
2 buah tl. Betis (fibula)
2 x 7 tl. Pergelangan kaki (tarsus)
2 x 5 tl. Telapak kaki (metatarsus)
2 x 14 tl. Jari-jari kaki (pallanges)

 Istilah-istilah dalam Sistem Gerak 
A
·                     Abduksi          : gerak anggota tubuh menjauhi sumbu tubuh
·                     Adduksi          : gerak anggota tubuh mendekati sumbu tubuh
·                     Aktin               : protein kontraktil berupa filament tipis yang terdapat di dalam miofibril (serabut otot), protein kontraktil aktin dan myosin jika menyatu membentuk Aktomiosin menyebabkan myofibril berkontraksi.
·                     Amfiartrosis    : merupakan hubungan antar tulang yang dihubungkan oleh jaringan kartilago (tulang rawan hialin)
·                     Ankilosis         : merupakan bergabungnya tulang-tulang / bagian lain yang keras dan membentuk satu tulang / bagian yang keras sehingga persendian sulit digerakkan
·                     Artikulasi        : hubungan antara tulang yang satu dan tulang yang lain
·                     Arthritis           : radang sendi
·                     Atrofi otot       : penyusutan atau pengecilan otot yang disebabkan oleh serangan virus polio.

B
·                     Burase             : kantong kecil berisis cairan pada persendian

D
·                     Diartrosis         : hubungan antar tulang tidak dihubungkan oleh tulang rawan / jaringan ikat tetapi oleh struktur tertentu yang memungkinkan dua tulang yang berhubungan dapat bergerak bebas.membentuk sendi engsel,putar , peluru , pelana , geser.
·                     Dislokasi         : peregangan / pergeseran persendian pada tulang sering disebut kesleo

E
·                     Ekstensi           : meluruskan lengan setelah terjadi flexi , ini terjadi karena trisep kontraksi
·                     Ektensibilitas   : kemampuan otot untuk memanjang dan lebih panjang dari ukuran semula
·                     Elastisitas        : kemampuan otot untuk kembali pada ukuran semula

F
·                     Falang                         : tulang jari , falanges (jamak) : ada 14 ruas
·                     Femur              : tulang paha
·                     Fibula              : tulang betis
·                     Fisura              : keretakan pada tulang akibat benturan yang keras
·                     Fraktur            : keadaan patah pada tulang

G
·                     Gerak antagonis : gerak yang terjadi apabila otot pendukungnya bekerja saling berlawanan , Supinasi
·                     Gerak sinergis : gerak yang tejadi apabila otot-otot pendukungnya bekerja saling mendukung.

H
·                     Humerus          : tulang lengan atas

I
·                     Insersio            : merupakan tendon yang melekat pada tulang yang bergerak ketika otot berkontraksi.lawan Origo

K
·                     Kalkaneus       : tulang tumit
·                     Kanalikuli        : saluran – saluran antarosteosit yang berparan dalam suplai makanan / penghubung pada saluran kecil pada tulang spons
·                     Karpal                         : tulang pergelangan tangan dihubungkan sendi pelana
·                     Kartilago         : tulang muda /tulang rawan tersusun atas banyak chondrosit dibentuk oleh chondroblast
·                     Kifosis             : kelainan karena ruas-ruas tulang belakang tertarik atau melengkung ke belakang sehingga jadi Bongkok lawam Lordosis yang kepalanya keatas melihat Lord(tuhan)
·                     Klavikula         : tulang selangka
·                     Koksi               : tulang ekor
·                     Kondrosit        : sel-sel tulang rawan
·                     Kontraksibilitas : kemampuan otot untuk memendek dan lebih pendek dari ukuran semula, hal ini teriadi jika otot sedang melakukan kegiatan.
·                     Kram               : mengejangnya otot karena digunakan pada saat yang kurang tepat, misalnya kurang pemanasan sebelum berolahraga

L
·                     Lamela            : osteosit juga terletak di dalam lacuna, tersusun dalam lapisan konsentris.
·                     Ligamen          : pita jaringan fibrosa yang kuat, yang menghubungkan dua atau beberapa tulang yang dapat bergerak, umumnya terdapat pada daerah persendian untuk mencegah pergeseran sendi.
·                     Lordosis          : kelainan karena ruas-ruas tulang belakang tertarik atau melengkung kedepan
·                     Lumbar            : tulang pinggang

M
·                     Membran fibrosa : lapisan luar yang membangun suatu persendian diartrosis
·                     Membran sinovial : lapisan dalam yang membangun suatu persendian diartrosis
·                     Metatarsal       : tulang telapak kaki
·                     Miofibril          : merupakan bulatan-bulatan kecil pada potongan melintang mengandung 1500 FM,3000 FA yang merupakan molekul protein polimer besar untuk kontraksi otot
Memiliki 2 filamen:
1.                  Filamen Tebal yang dibentuk oleh miosin
2.                  Filamen Tipis yang dibentuK oleh aktin, tropomiosin & troponin
·                     Miosin             : filamen tebal yang terdapat di dalam myofibril

O
·                     Origo               : tempat melekatnya tendon otot pada tulang yang tidak dapat bergerak ketika otot berkontraksi
·                     Osifikasi          : proses perubahan kartilago menjadi tulang keras melalui sel-sel pembentuk tulang yang disebut osteoblas (penulangan)
·                     Osteoartritis    : kelainan tulang yang disebabkan oleh kelebihan beban pada sendi seperti sendi bahu, sendi lutut dan pada tulang punggung.
·                     Osteoblas        : sel-sel yang akan menghasilkan atau menjadi tulang
·                     Osteoklas        : sel besar berinti banyak
·                     Osteoporosis   : keadaan tulang menjadi rapuh dan kropos akibat kekurangan kalsium , pada wanita lebih sering karena terjadinya menstruasi dan kehamilan sehingga banyak Ca untuk pemebntukan fibrin , dan pembentukan tulang anaknyal
·                     Osteosit           : sel tulang dewasa yang berkembang dari osteoblas
·                     Otot abduktor             : otot yang menyebabkan gerak abduksi (gerak anggota tubuh mendekati sumbu tubuh)
·                     Otot adduktor             : otot yang menyebabkan gerak adduksi (gerak anggota tubuh mendekati sumbu tubuh)
·                     Otot antagonis            : dua otot atau lebih yang tujuan kerjanya berlawanan
·                     Otot depresor : otot yang menyebabkan gerak depresi
·                     Otot ekstensor : otot yang menyebabkan gerak ekstensi (melekuknya bagian tubuh)
·                     Otot elevator   : otot yang menyebabkan gerak elevasi
·                     Otot fleksor     : otot yang menyebabkan gerak fleksi (menekuknya bagian tubuh)
·                     Otot jantung    : berinti banyak, serabut lurik bercabang, & bekerja diluar kesadaran.
·                     Otot lurik        : berinti banyak, bentuknya silindris lurik tidak bercabang, & bekerja sadar
·                     Otot polos       : berinti 1, berbentuk gelondong, & bekerja diluar kesadaran
·                     Otot pronator : otot yang menyebabkan gerak pronasi (gerak telapak tangan mendukup)
·                     Otot sinergis    : dua otot atau lebih yang bekerja bersama – sama dengan tujuan yang sama.
·                     Otot rotator     : otot yang menyebabkan gerak supinasi (gerak telapak tangan membuka)

P
·                     Pektoral           : gelang bahu
·                     Pelvis              : gelang panggul
·                     Polio                : merupakan radang pada subsyansi kelabu sumsum tulang belakang yang disebabkan oleh virus polio.
·                     Poriosteum      : membaran yang berfungsi melindungi tulang keras dan menyediakan tempat perlekatan bagi tendon dan ligament.
·                     Perichondrium : membaran yang berfungsi melindungi tulang tawan / selaput pembungkus tulang rawan
·                     Pronasi            : gerak telapak tangan mendukup

R
·                     Radius             : tulang pengumpil
·                     Rangka aksikal : tulang-tulang yang membentuk sumbu tubuh (tuilang belakang dan tengkorak) lawannya Apendikular ( anggota gerak - tungkai depan tangan dan belakang kaki)
·                     Rakitis             : kelainan yang berhubungan dengan pertumbuhan tulang yang tidak wajar pada anak-anak yang terjadi karena kekurangan vitamin D dan kalsium / kekurangan memeproleh sinar ultraviolet sewaktu proses pembentukan tulang.
·                     Retikulum Sarkoplasmik : Sarkoplasma yang terdapat pada retikulum endoplasma yang terdapat dalam serat otot
·                     Rheumatoid artritis : membrane sinovial yang membatasi sendi menjadi memerah dan kartilago pada sendi menjadi rusak.

S
·                     Sakrum            : tulang kelangkang
·                     Sarkolema       : membran sel dari selaput otot.Terdiri dari membran sel yang disebut membran plasma & sebuah lapisan luar yang terdiri dari 1 lapisan tipis mengandung kolagen
·                     Sarkoplasma    : Miofibril-miofibril terpendam dalam serat otot di dalam suatu matriks
·                     Sendi engsel    : sendi yang menggerakkan tulang kesatu arah
·                     Sendi geser      : sendi yang menggerakkan tulang dengan arah yang berbeda / saling bergeser
·                     Sendi luncur    : sendi yang memiliki bentuk seperti peluru
·                     Sendi pelana    : sendi yang menggerakkan tulang kedua arah
·                     Sendi peluru    : sendi yang menggerakkan tulang kesegala arah
·                     Sendi putar      : sendi yang menggerakkan tulang memutari tulang yang lain/ sumbu sendi
·                     Serviks            : tulang leher
·                     Sinartrosi         : sendi mati
·                     Sinergis           : otot-otot yang kontraksinya menimbulkan gerak searah.
·                     Sinfibrosis       : kedua ujung tulang dihubungkan dengan jaringan ikat fibrosis yang pada akhirnya mengalami penulangan dan tidak memungkinkan adanya gerak.
·                     Sinkondrosis   : antara tulang dihubungkan melalui tulang rawan sehingga memungkinkan sedikit gerak akibat elastisitas tulang rawan.
·                     Skapula           : tulang belikat
·                     Skoliosis          : kelainan karena ruas-ruas tulang belakang tertarik atau melengkung ke kanan atau ke kiri
·                     Sumsum tulang : substansi lunak di dalam tulang, sumsum merah yang berada di dalam tulang spons, bertugas membentuk sel-sel darah merah, sumsum kuning tersusun atas lemak
·                     Supertrofi        : membesarnya otot karena terlalu sering dilatih, biasanya dijumpai pada orang yang sering berolahraga atau bekerja keras
·                     Supinasi           : gerak telapak tangan membuka
·                     Sternum           : tulang rusuk yang menempel pada tulang dada
·                     Sutura              : delapan tulang yang menyusun kranium membentuk hubungan antara tulang-tulang yang sangat rapat pada sendi
T
·                     Tetanus            : otot yang berkontraksi (tegang) terus menerus yang disebabkan oleh racun bakteri Clostridium tetani
·                     Tarsal               : tulang pergelangan tulang kaki
·                     Tibia                : tulang kering
·                     Toraks             : tulang punggung
·                     Tulang             : sebagai penompang dan pemberi bentuk tubuh, sebagai alat gerak pasif, sebagai pelindung organ-organ vital, sebagai tempat pembentukan sel-sel darah dan sebagai tempat cadangan mineral.
·                     Tulang keras    : tulang yang meyusun rangka tubuh
·                     Tulang pendek : tulang yang berbentuk pendek, bulat / menyerupai kubus.
·                     Tulang pipih    : tulang yang berbentuk pipih dan tersusun atas dua lapis tulang kompak yang dipisahkan oleh tulang spons.
·                     Tulang tidak beraturan : tulang yang bentuknya tidak beraturan
·                     Tulang rawan elastin : tulang yang terdapat pada daun telinga, epiglottis, saluran eustachio, laring.
·                     Tulang rawan fibrosa : tulang yang terdapat pada persendian tulang belakang dan pada simfisis pubis.
·                     Tulang rawan hialin : tulang yang terdapat pada hidung, trakea, bronkus, laring, ujung tulang rusuk, persendian.
·                     Tulang sesamoid : tulang kecil yang dianggap memiliki bentuk seperti biji wijen.
·                     Tulang tengkorak : tulang yang berfunsi melindungi otak dan organ-organ indra serta memberi bentuk pada wajah

U
·                     Ulna    : tulang hasta


GERAKAN OTOT PADA SENDI ( ANTAGONIS )

1.             Bergeser            : Berupa pergeseran antara tulang, contohnya gerakan pada sendi-sendi di antara tulang-tulang carpalia dan tarsalia, terjadi pada sendi geser.
2.             Extensi              : Berupa gerakan pelurusan sendi. Extensi bisa terjadi pada sendi engsel, contohnya extensi sendi lutut
3.             Flexi                  : Berupa gerakan pembengkokan sendi. Flexi terjadi pada sendi engsel, contohnya flexi sendi jari-jari. Sedangkan flexi-extensi pada pergelangan tangan merupakan gerakan sendi ellipsoidal
4.             Abduksi            : Berupa gerakan yang menjauhi sumbu tubuh. Terjadi pada sendi peluru, contohnya mengangkat lengan ke samping, atau gerakan ibu jari menjauhi telunjuk oleh sendi pelana di antara metacarpal 1 dan os. Carpal (trapezium)
5.             Adduksi            : Berupa gerakan yang mendekati sumbu tubuh, gerakan ini berlawanan dengan gerakan abduksi
6.              Rotasi               : Berupa gerakan berputar, terjadi pada sendi putar. Misalnya atlas (cervix 1) berputar terhadap processus odontoideus dari axis (cervix 2) sewaktu menggelengkan kepala.
7.             Circumduksi    : Berupa gerakan dimana ujung distal satu tulang membentuk 1 lingkaran, sedangkan ujung proksimalnya tetap. Contohnya gerakan memutar lengan 1 lingkaran mengitari sendi bahu, terjadi pada sendi peluru dengan arah gerakan 3 poros
8.              Pronasi             : Gerakan memutar lengan bawah untuk membalikkan telapak tangan, sehingga telapak tangan menghadap ke bawah bila lengan bawah ditaru diatas meja
9.             Supinasi            : Gerakan berlawanan dengan pronasi
10.         Protaksi            : Gerakan mendorong mendibula ke luar
11.         Retraksi            : Gerakan menarik mandibula ke dalam

Gangguan Pada Sistem Gerak Manusia
 Fraktura          : Patah tulang
Penyebab          : Benturan dan kecelakaan
 Rakhitis            : Gangguan metabolism mineral yang menyebabkan waktu pertumbuhan tulang tidak terjadi.
Penyebab          : Kekurangan vitamin D
 Mikrosefalus    : Gangguan pertumbuhan tulang tengkorak sehingga kepala berukuran kecil.
Penyebab          : Karena pada masa bayi kekurangan kalsium
 Osteoporosis    : Penurunan masaa tulang sehingga tulang rapuh.
Penyebab          : Karena kekurangan kalsium yang berhubungan dengan usia
 Dislokasi           : Pergeseran posisi sendi
Penyebab          : Bergesernya sendi dari kedudukan semula
 Ankilosis          : Suatu keadaan persendian yang tidak dapat digerakkan karena seolah-oleh menyatu.
Penyebab          : Tidak berfungsinya persendian.
 Arthritis           :  Infeksi sendi.
Penyebab          : Terjadinya peradangan pada sendi
 Atrofi               : Pengecilan organ tubuh pada otot
Penyebab          : Kurang dilatih atau digunakan.
 Hipertrofi         : Pembesaran otot
Penyebab          : Peningkatan jumlah filamen aktin dan myosin.
 Hernia Abdominalis : Gangguan otot yang disebabkan oleh sobeknya dinding otot perut.
Penyebab          : Sobeknya dinding otot perut.
 Tetanus            : Penyakit akut yang menyerang susunan syaraf pusat.
Penyebab          : Disebabkan oleh Bakteri Clostridium Tetani
 Distrofi             : Penyakit otot yang bersifat menurun.
Penyebab          : Tidak adanya selaput yang membungkus otot.
 Miastenia Grafis : Keadaan dimana otot berangsur-angsur melemah.
Penyebab          : Adanya antibody yang merintangi.
 Skeliosis            : Kelainan pada ruas tulang belakang yang membengkok ke samping.
Penyebab          : Kebiasaan buruk yang dilakukan selama bertahun-tahun.
  Kifosis              : Kelainan pada tulang punggung yang terlalu membengkok ke belakang.
Penyebab          : Kebiasaan menulis yang terlalu membungkuk.
 Lordosis           : Kelainan pada tulang leher dan panggul yang terlalu membengkok ke depan.
Penyebab          : Sikap tubuh yang buruk atau bawahan sejak lahir.
 Nekrosis / Nekrosa : Selaput tulang rusak.
Penyebab          : Adanya kerusakan selaput atau trauma.

Fungsi Rangka
         Memberi bentuk dan ukuran tubuh
          Membentuk persendian yang berfungsi untuk gerakan
          Tempat pelekatan otot
          Bekerja sebagai pengungkit
          Sebagai penyokong berat badan
          Melindungi organ-organ seperti otak, sumsum tulang belakang, jantung, dan paru-paru
         Tempat pembentukan sel-sel darah dan sel-sel imunitas (sumsum tulang)
         Penyimpan kalsium




Mekanisme Kontraksi Otot dan Terjadinya Gerakan

Asam Laktat                 : Asam kelelahan
Kontaksi                       : Pergeseran aktin masuk ke dalam zona H menjadi tertutup, maka aktin akan overlefing dan miosin akan memendek
Tropomiosin                  : Berfungsi menghambat antara aktin dan miosin.
 Jika Ca2+ benyak akan menghambat tropomiosin dan mambantu troponin dalam mengikat aktin dan myosin. Saat itulah terjadi kontraksi, dimana aktin dan miosin berikatan.
 Jika Ca2+ kurang, akan menyebabkan tropomiosin menghambat pengikatan antara aktin dan myosin. Saat itulah terjadi relaksasi, dimana aktin dan miosin tidak berikatan.

                   Adapun, mekanisme terjadinya gerakan, adalah dimulai dari reseptor (alat indera) yang mengantar impuls atau rangsangan ® kemudian diteruskan ke otak dan sum sum tulang belakang melalui syaraf sensorik ® setelah itu impuls akan menuju efektor (otot) melalui saraf motorik, maka otot akan bergerak dan membuat tulang juga ikut bergerak, sehingga terjadilah gerakan.

0 komentar:

Posting Komentar