“Bukankah ini Babel yang besar itu, yang dengan kekuatan kuasaku
dan untuk kemuliaan kebesaranku telah kubangun menjadi kota
kerajaan?” Babilon. Seperti adanya Tuhan Allah dan iblis, adanya Kristus dan
Anti Kristus, sebuah kerajaan terang dan adanya kerajaan kegelapan, adanya surga
dan neraka, jadi sudah ada di dalam waktu serta tempat dan sejarah dan kitab
suci, sebuah kota kudus, yaitu Yerusalem, dan sebuah kota dunia yaitu Babilon.
Dan di seluruh halaman dari Firman Tuhan ini, saudara akan menemukan kota emas
itu dikisahkan. Pertama-tama kita akan melihatnya kemudian menuju pada sejarah
dari ibu kota Babilonia tersebut.
Di dalam bab yang ke sembilan dari kitab tersebut, di dalam bab
yang kesepuluh dari Kitab Kejadian dalam ayatnya yang ke sembilan, kita telah
diberitahu tentang Nimrod, pemburu yang perkasa itu, mendirikan sebuah kota dan
menyebut kota itu dengan nama Gerbang Allah: Babel. Ia mendirikannya di dataran
Shinar yang disebut oleh bangsa Asyur dengan nama Chaldea (Kasdim). Kita
mengenalnya sebagai kota Babilonia, sebuah kata di dalam bahasa Yunani.
Akan tetapi di dalam bab yang kesebelas dari kitab Kejadian, ada
variasi lainnya yang diberikan kepada nama itu. Nimrod menyebutnya dengan nama
Babel di dalam bahasa itu, “Gerbang Allah.” Tapi setelah semua penduduk warga
dari dataran Shinar yang besar bermaksud untuk mendirikan sebuah menara yang
akan menembus angkasa, akan tetapi bukan menjadi berharap untuk dapat menyentuh
surga dengan menggunakan menara tersebut, mereka tidaklah bodoh. Akan tetapi
mereka membangun sebuah menara yang besar, mereka menyebutnya dengan nama sebuah
Ziggurat. Dan di sana para imam Kasdim itu akan mencari di mana surga itu dan di
mana langit itu serta memetakannya berkenaan dengan evaluasi serta
ramalan-ramalan dengan memakai ilmu perbintangan mereka, takdir dari setiap
orang dan setiap bangsa oleh karenanya mencari tahu bagaimana cara
mengendalikannya dalam satu keseluruhan umat manusia. Tuhan Allah, dengan merasa
telah dihina, turun ke bawah dan memencar-mencarkan mereka. Dan ia melakukannya
dengan suatu kekacauan lidah. Jadi di dalam Alkitab nama yang setiap kali
disinggung di dalam teks Ibrani adalah “Babel.” Akan tetapi perkataan itu datang
dari akar dari kata balal, "kekacauan." Dan hal tersebut menentang
Tuhan Allah di dalam setiap sistem keagamaannya, sistem kebudayaannya serta
sistem perniagaannya.
Kemudian negara tersebut (tidak diketahui apakah iklimnya telah
berubah), negara itu dulunya adalah Taman Eden. Bahkan kitab suci juga mengakui
demikian. Sungai Tigris mengalir melalui kota itu. Sungai Efrata juga mengalir
melalui kota tersebut. Dan kedua sungai tersebutlah yang dikenali berada di
dalam Taman Eden. Mereka melihatnya seperti sebuah Paradiso, sebuah kata dalam
bahasa Persia untuk “park”, taman. Taman itu terjadi oleh tumpukan
endapan dari kedua sungai tersebut yang datang dari negara Armenia yang dipenuhi
dengan gunung-gunung. Tanah dari endapan tersebut tidak seperti biasanya sangat
subur dan produktif. Taman itu dialiri air yang tidak terhingga jumlahya oleh
terusan-terusan serta aliran-aliran air yang saling berhubungan. Iklimnya yang
lembut dan menyehatkan. Taman itu kelihatan seperti sebuah surga, sebuah Taman
Edenis. Dan taman itu sangat subur. Taman itu tidak pernah disentuh. Masih
perawan. Taman itu bagaikan sebuah batu zamrud. Taman itu merupakan suatu
keseluruhan dari bangsa-bangsa dan negeri dan daratan dari produktifitas yang
subur, selalu hijau sepanjang tahunnya.
Dan ada sejumlah penduduk di dalamnya. Dan penduduk yang pertama
di negeri itu adalah bangsa Sumeria, dan mereka menyebutnya dengan sebutan
Sumer. Lalu kemudian gelombang orang-orang dari kaum Semit datang di sepanjang
abad itu, dan ketika kita mulai mengetahuinya di dalam sejarah Kitab Suci, kita
menyebutnya dengan kota kaum Semit. Dan kemudian bangsa Asyur, lalu datanglah
bangsa Amori, serta bangsa Aram, dan kemudian bangsa Babilonia dan bangsa Ibrani
merupakan bangsa Semith. Dari situlah datangnya Abraham.
Sekarang, para arkeolog, sedang berusaha menggali dari tempat
lahirnya Babilon, telag mengidentifikasikan adanya peradaban di zaman delapan
ribu tahun sebelum lahirnya Kristus. Kisah itu merupakan sebuah kisah yang
fantastis. Pertama kita mengetahuinya khususnya di dalam kerajaan Babilonnya
yang besar itu, dan di dalam dinasti dari seorang raja yang bernama
Hamurabi. Tidak ada seorang pelajar sekolahpun yang tidak mengetahui Hukum
Hamurabi. Ia memerintah di kerajaan Babilonia selama empat puluh tiga tahun
lamanya. Dan bukan terjadi dalam kerajaannya bahwa Abraham pergi dari kota Ur
dari Kasdim, salah satu kota dari Babilonia, untuk memalingkan wajahnya melihat
kepada Negeri yang telah Dijanjikan itu, Tanah Kanaan.
Ketika berabad-abad berlalu, ada seorang raja yang luar biasa
dari dinasti tersebut, seorang raja yang bernama Nebukadnezar. Raja Nebukadnezar
I. Ia merupakan seorang raja yang luar biasa hebat. Ia menaklukan Suku Elam, Ia
menaklukan suku Hittit. Akan tetapi ia kemudian menyerahkan kerajaannya kepada
bangsa Asyur. Dan hal ini terjadi sekitar tahun 1.100 SM. Dan sesudah itu,
kerajaan Asyur, lembu yang bersayap dari Asyer akan menaklukkan dunia yang
beradab tersebut. Dan Babilonia merupakan sebuah propinsi yang telah ditaklukkan
dari kerajaan Asyur yang hebat, dengan ibukotanya berada di sisi sungai Tigris
di kota Niniwe. Akan tetapi di sepanjang abad-abad tersebut, propinsi Babilonia
telah bergejolak dan bersifat menentang, Pada tahun 700 SM, mereka memiliki
seorang raja yang bernama Merodakh yang diutus kepada Nabi Hizkia dan berkata,
“Izinkanlah kami memberontak kepada bangsa Asyur.” Dan raja Merodakh - ini telah
menentang sebanyak tiga kali menentang bangsa Asyur dan dua kali memahkotai
dirinya sendiri. Nabi Hiskia merasa begitu tersanjung dengan perhatian dari raja
Babilonia, Merodak-baladan, yaitu ketika nabi Yesaya datang ke hadapannya dan
memberitahukan apa yang telah dilakukannya, nabi Hiskia, yang dibuang dari
Yehuda, dan Yerusalem, dibuang ke negeri yang sangat jauh yaitu Babilon.
Hanya ada satu insiden kecil sepanjang jalan itu. Bagaimanapun
juga, Merodak sangat menolak propinsi Asyur yang mana pada akhirnya Sanherib,
salah seorang jenderal yang paling cakap dan salah satu kaisar Asyur yang paling
hebat, Seanherib datang dengan pasukannya dan ia menghancurkan kota itu sama
sekali. Dia bahkan menumpahkan seluruh air dari sungai Efrata ke kota itu. Akan
tetapi di dalam satu pemeliharaan hidup yang aneh, anaknya, Esarhadon,
membangunnya kembali. Dan anaknya, seorang kaisar Asyur yang agung,
Ashurbanipal, juga mengikuti kebijakan politik yang sama. Lalu kemudian mereka
mengirimkan seorang raja muda ke Babilon, seorang raja muda yang bernama
Nabopolassar. Dan Nabopolassar, seorang jenderal Asyur yang berasal dari Kasdim,
memberontak menentang Asyur dan mengangkat dirinya sendiri menjadi seorang raja
dari Babilonia. Ia merupakan seorang raja yang cerdas, dan seorang jenderal yang
cakap. Ia melakukan perjanjian-perjanjian dengan bangsa-bangsa lain dengan
kekaisaran Asyur. Dan khususnya, ia mengangkat anaknya, Nebukadnezar II, dan
menikahkannya dengan Amytis, seorang putri raja dari Media. Dan Nabopolassar
bersama-sama dengan raja-raja dari Media dan Scotia, panglima-panglima perang
dari Timur, membinasakan kekaisaran Asyur untuk selama-lamanya dan membenamkan
Niniwe menjadi sebuah kehancuran yang sempurna dan Alexander yang Agung yang
kemudian pernah berbaris di sana dengan pasukannya, tidak pernah menyadari bahwa
pernah ada sebuah kota yang sangat besar dan luas serta suatu peradaban yang
hebat terkubur di bawah kakinya.
Peristiwa ini terjadi pada tahun 612 SM. Pada tahun 605 SM,
Nebukadnezar, putra dari Nabopolassar, berada dalam perjalanannya menuju daerah
penaklukan Mesir. Ia berhenti sejenak di kota Yerusalem, mengepung kota tersebut
lalu menaklukkannya. Tetapi ia mendengar kabar tentang kematian ayahnya, maka ia
membawa Daniel dan ketiga sahabatnya,
dan beberapa yang lainnya dari dari keluarga kerajaan dan bergegas kembali ke
Babilon, dan di sana ia mengkonsolidasikan takhtanya. Pada saat itu usianya
masih sekitar dua puluh tahun. Dan kemudian ia membawa pasukan Kasdimnya, ia
menyapu bersih seluruh dunia peradaban sampai seluruh permukaan bumi ini menjadi
miliknya. Ia tidak pernah mengalami kekalahan di medan perang. Sekarang, pada
zaman penaklukan dari dunia yang beradab telah selesai dilaksanakan, dari India
sampai ke Mesir jauh melalui Mesopotamia ke daratan Armenia dan kaum Hittit,
dari Teluk Persia dari kedua sisinya, kemudian sampai ke dunia yang telah
dikenal (berada pada penguasaan Babilonia).
Ketika pasukan perangnya tidak lagi berbaris dan tidak lagi ada
kebutuhan untuk berperang, Nebukadnezar kembali ke kota Babilon. Kota itu sudah
dimusnahkan seratus tahun sebelumnya oleh Sanherib. Dan untuk dirinya sendiri ia
membangunkan sebuah kota emas yang sangat, sangat, sangat hebat di dunia ini.
Dan ia berhasil melakukannya. Belum pernah ada sebelumnya, tidak ada sesudahnya,
dan tidak akan pernah ada kota yang lain seperti Babilon. Ada alasan yang paling
sederhana mengapa terjadi seperti itu. Nebukadnezar menyuruh ratusan ribu dan
ratusan ribu serta ratusan ribu budak buangan dipekerjakan untuk mendirikan kota
tersebut. Jika saudara-saudara sekalian ingin mendirikan sesuatu di zaman
sekarang ini, maka saudara akan mengalami kebangkrutan untuk membayar industri
pembangunannya. Mungkin saudara dapat mendirikan sebuah bangunan kecil di jalan
ini, sebuah bangunan yang tingginya sekitar dua puluh tingkat, mungkin meliputi
seperempat atau setengah blok, dan mungkin akan menelan biaya sebanyak jutaan
dan jutaan dollar untuk mendirikan bangunan sekecil itu, di daerah di sekitar
sini. Tenaga Kerja. Nebukadnezar tidak memiliki masalah dengan tenaga kerja. Ia
memiliki ratusan, ribuan bahkan ratusan ribu tenaga kerja yang berasal dari
bangsa-bangsa yang telah ditundukkannya. Ia telah menawan mereka dan ia telah
membawa mereka ke kota Babel dan di sana mereka bekerja untuk merealisasikan
mimpi dari raja yang besar itu.
Yang kedua, ia bukan saja hanya memiliki budak yang tidak perlu
dibayarnya sama sekali, akan tetapi ia memiliki harta kekayaan dari seluruh
dunia ini yang dapat diambilnya hanya dengan sebuah perintah saja. Kemana saja
pasukan Kasdimnya yang kejam dan tanpa ampun pergi, ia menelanjangi bangsa itu.
Dan ia membawa pulang ke kota Babel harta karun yang luar biasa
banyaknya. Misalnya, ia menghancurkan bait suci yang dibangun oleh Raja Salomo
dan membawa altar emas dan dian serta perkakas-perkakas dari bait suci raja
Salomo yang indah itu pulang ke kota Babilon. Hal itu merupakan sebuah dosa
kecil dibandingkan dengan harta kekayaan yang dijarahnya dan dikumpulkannya
dengan cara mengancam dan meaksa dari ujung dunia ini. Saudara tidak dapat
melihatnya lagi. Ia memiliki kesempatan yang tidak akan pernah didapatkan orang
lain lagi, mendirikan sebuah kota yang tanpa tandingan itu.
Hal itu bukanlah sebuah mitos. Ada banyak saksi mata yang
melihatnya. Salah satu saksinya adalah Herodotus. Walaupun Herodotus, seorang
ahli sejarah dari Yunani yang agung itu berada di sana sekitar ratusan tahun
setelah zaman Nebukadnezar dan pada sat zaman kemundurannya, walaupun begitu
ketika orang Yunani itu melihat kepada sesuatu, salah satu dari Tujuh Keajaiban
dunia itu. Di dalam sebuah surat kepada kota Athena, ia mengetahui kota yang
besar itu, yang baru saja dari sana, tidak ada sesuatu bangunan pun seperti kota
Babilon di dalam benak atau khayalan manusia. Ctesias, seorang dokter dari
Yunani, seorang sahabat dari Herodotus, pergi mengunjungi kota Babilon serta
menuliskan tentang kota itu secara luas. Di samping itu, kita juga memiliki
beberapa sumber, seperti catatan dari Diodorus, dan seorang ahli geografi,
Strabo, dan Pliny. Betapa banyak para penulis dari zaman terdahulu menuliskan
tentang kejayaan serta keagungan kota Babilon. Dan dalam Kitab Suci,
saudara-saudara sekalian akan menemukan di dalam kitab Yesaya serta di dalam
kitab Yeremia gambaran tentang kota itu sebagai sebuah kota emas, seorang wanita
dengan piala minuman yang terbuat dari emas di tangannya. Sekarang, mari kita
mengunjungi kota tersebut. Kita akan pergi melihat sebagaimana apa yang
dilakukan oleh Herodotus.
Di sanalah kota itu berdiri, dikelilingi oleh tembok-tembok yang
tinggi. Dibangun dengan luas yang simetris, ditata sesuai dengan empat penjuru
angin di muka bumi ini. Lima belas mil ke arah sini, lima belas mil ke arah
sana, lima belas mil ke arah situ dan kembali lagi sepanjang lima belas mil ke
arah sini. Tinggi dari tembok itu saja setinggi tiga ratus lima puluh kaki. Dan
lebarnya setebal delapan puluh tujuh kaki. Dan di bagian puncaknya, begitu
lebarnya sehingga enam kereta kuda dapat berlomba mengelilinginya dari sisi yang
sau ke sisi yang lainnya. Dijaga oleh seratus pintu gerbang dan setiap satu dari
pintu-pintu gerbang tersebut, ditutup dengan dua keping pintu yang terbuat dari
perunggu tuangan yang mengkilap. Dan penulisnya mengatakan ketika matahari
terbit di pagi hari dan kemudian terbenam di sore hari, pintu-pintu gerbang
tersebut akan terlihat seperti api yang membara. Semua jalanan di kota Babilon
begitu simetris, dengan sudut siku-siku yang tepat. Ada sebanyak dua puluh lima
jalan raya di sana, dengan lebar seratus kaki dari timur sampai ke barat, dua
puluh lima jalan raya masing-masing dengan lebar seratus kaki dari utara sampai
ke selatan. Dan ketika kita sampai di pinggir kota itu, ada jalan raya di antara
dua buah dinding tembok yang telah mereka tempa, di pusat kota tersebut, ada
sebuah jalan raya yang melintasi sebuah sungai. Dan di seberang sungai tersebut
terdapat sebuah istana yang megah. Dan di sebelah sini juga terdapat sebuah
istana yang besar juga. Sungai Efrata mengalir menyilangi istana tersebut. Dan
di antara tembok kota dengan sungai tersebut terdapat sebuah dermaga, sebuah
dermaga yang dipergunakan untuk perniagaan dunia ini.
Istana-istana itu, puing-puing dari istana Nebukadnezar yang ada
sekarang ini, yang dapat dikenali sampai dengan saat ini meliputi lebih dari
sebelas hektar luasnya, itu masih satu istana saja. Ke dalam istana-istana itu,
ia telah membawa seluruh harta kekayaan dari dunia ini, seluruhnya terbuat dari
emas dan perak. Aula untuk perjamuan berada di dalamnya di dalam plesteran
dinding yang terbaik. Dan tertulis di plesteran tembok tersebut dengan tulisan
tangan yang indah pada tahun 539 SM, "Mene, Mene, Tekel, Ufarsin."
Taman tergantung – ia dinikahkan oleh ayahnya, Nabopolassar,
kepada Amytis, seorang putri raja dari Media. Dia seorang putri gunung, dan
baginya, dataran endapan seperti kota Babilon merupakan suatu hal yang
menjemukan. Lalu Nebukadnezar mendirikan sebuah gunung untuknya.
Bertingkat-tingkat, bertingkat dan bertingkat ke atas, keatas dan keatas
ditutupi dengan pepohonan, semak belukar dan bunga-bunga yang indah. Ketika
Herodotus melihat kepadanya dengan memperbandingkannya dengan apa yang ada di
Yunani, kemudian mereka menyebutnya dengan Tujuh Keajaiban yang ada di dunia
ini.
Tetapi kuil-kuil itu, ke dalam kuil-kuil milik Nebukadnezar itu
dibawakan kekayaan dari seluruh permukaan bumi ini dan mereka persembahkan
kepada dewanya. Perkakas-perkakas yang terbuat dari kuningan, yang terbuat dari
emas dan perak yang diambil dari bait suci raja Salomo itu serta dari bait suci
manapun juga. Seluruhnya dipersembahkan kepada Ishtar, dari dasar matahari.
Dipersembahkan kepada Nebo. Dipersembahkan kepada Beltis, pasangan dari
Marduk. Orang-orang Yahudi menyebutnya dengan Merodak. Kuil Merodak, di luar
istana, di tengah-tengah istana serta di dalam istana. Di bagian dalam istana
ada kuil yang dipersembahkan untuk ribuan dewa dan dewi. Lalu ziggurat besar
yang menaik seperti sebuah piramid. Tinggi, setinggi lebih dari enam ratus kaki
tingginya. Dan di bagian puncak dari kuil yang luar biasa luas itu, sebuah
tempat pemujaan terhadap Marduk. Mereka menyebutnya dengan “tuhan” yang mana di
dalam bahasa mereka disebut dengan "Bel," atau "Baal."
Dan di dalam kuil itu ada sebuah patung emas dari Bel, Bel-Merodak, setinggi
empat puluh sembilan kaki. Perkakasnya benar-benar terbuat dari emas padat.
Salah seorang ahli sejarah yang hebat memperkirakan di dalam satu kuil saja ada
sekitar delapan ratus talenta emas. Satu talenta merupakan berat dari yang dapat
diangkat oleh seorang pria yang sangat kuat. Delapan ratus talenta emas di dalam
satu kuil saja. Tidak mengherankan mengapa Alkitab menyebutnya dengan kota emas.
Akn tetapi untuk saya, hal yang paling mengesankan mengenai kota
tersebut, yang pernah dapat saya melihatnya adalah, bukan emas tersebut dan
bukan pula tentang perak yang ada di dalamnya, dan bukan juga seluruh harta
kekayaan dari muka bumi yang telah dibawa masuk ke dalamnya, akan tetapi bagi
saya, hal yang benar-benar paling mengesankan saya mengenai kota itu adalah
mengenai warnanya. Berada di endapan tanah dataran, di mana pegunungan sangat
jauh letaknya, kota itu menemukan sebuah batu kecil untuk dipergunakan. Maka
pegawai-pegawai Nebukadnezar memberikan warna-warna pada lapisan keramiknya. Di
jantung kota itu, dimulai dengan gerbang Ishtar dan berjalan melalui panjang
dari kota itu, ada sebuah jalan untuk pawai yang besar. Jalan itu merupakan
jalan lintasan. Jalan itu ditinggikan lebih tinggi dari rumah-rumah yang ada.
Dan pada kedua sisinya, ia membangun sebuah tembok besar dengan menara-menara
padanya. Ia meratakannya dengan bebatuan. Kemudian ia menggarisi dinding-dinding
tersebut dengan lapisan porselen yang berwarna-warni, sebagaimana yang
dilakukannya dengan istana-istananya, sebagaimana yang dilakukannya dengan
kuil-kuilnya. Dan porselen-porselen itu menunjukkan gambar pemandangan, flora,
fauna, para raja, ratu serta sejarah dari kota emas itu.
Apakah saudara tahu mengapa saya katakan bahwa warna itu yang
paling mengesankan saya ketika kemudian saya melihat kota itu? Jika beberapa
dari antara saudara pernah pergi ke Bangkok, ada satu bagian dari kota Bangkok,
sebesar dua blok besarnya, tiga blok darinya, setengah blok darinya, ada sebuah
bagian dari kota Bangkok. Dan kuil itu ada di situ. Dan
kuil itu terbuat dari porselen. Kuil itu terbuat dari keramik yang berwarna-warni.
Pertama sekali saya melihatnya pada tahun 1950. Kemudian ketika saya melihatnya,
saya berfikir bahwa saya tidak pernah melihat apapun yang seperti ini di dalam
hidup saya. Warna kuil itu. Karena saudara dapat membuat
keramik dengan segala warna, segala warna. Ketika saudara membangun dengan
menggunakan batu, batu anda akan terbatas jumlahnya; akan tetapi jika saudara
membangun dengan menggunakan keramik buatan tangan manusia, tidak ada batasnya.
Dan ketika saya melihat kuil-kuil yang ada di kota Bangkok itu serta warna dari
keramiknya, hal itu membuat saya merasa takjub. Saya tidak pernah melihat yang
seperti itu di muka bumi ini. Warna dari keramik itu. Lalu, dapatkah saudara
membayangkan, bagaimana kelihatannya kota Babilon itu? Tidak hanya terdiri dari
beberapa blok saja, seperti di kota Bangkok, atau satu blok, atau setengah blok,
akan tetapi bermil-mil dan bermil-mil besarnya. Warna yang paling mengagumkan,
kota yang memiliki dekorasi yang paling indah yang pernah dilihat di dunia ini,
Babilon. “Bukankah ini Babel yang besar itu, yang dengan kekuatan kuasaku dan
untuk kemuliaan kebesaranku telah kubangun menjadi kota kerajaan?” Pendiri yang
tidak pernah mengenal lelah itu, Nebukadnezar, memerintah di kerajaan itu selama
empat puluh tiga tahun. Beserta dengan seluruh kekayaan dari bumi ini dan
beserta dengan semua budak dari seluruh bangsa, sungguh tidak dapat dibayangkan
betapa fantastisnya kota emas itu terlihat.
Rahasia Babel. Tuhan Allah berkata, Yesaya berkata, dengan
meninggikan suara kenabiannya ia berkata:
“Dan Babel, yang permai di antara kerajaan-kerajaan, perhiasan
orang Kasdim yang megah, akan sama seperti Sodom dan Gomorah pada waktu Allah
menunggangbalikkannya. Tidak ada penduduk untuk seterusnya, dan tidak ada
penghuni turun temurun, orang Arab tidak akan berkemah di sana, dan
gembala-gembala tidak akan membiarkan hewannya berbaring di sana; tetapi yang
akan berbaring di sana ialah binatang gurun, dan rumah-rumah mereka akan penuh
dengan burung hantu; burung-burung unta akan diam di sana, dan jin-jin akan
melompat-lompat; anjing-anjing hutan akan menyalak di dalam puri-purinya, dan
serigala-serigala di dalam istana-istana kesenangan, waktunya akan datang
segera, dan usianya tidak akan diperpanjang.”
Nabi Yeremia meninggikan suaranya dan berkata:
“Sebab itu binatang-binatang gurun serta anjing-anjing hutan
akan diam di sana, juga burung-burung unta akan tinggal di dalamnya. Negeri itu
tidak akan didiami lagi untuk seterusnya dan tidak akan ditinggali lagi turun
temurun.”
Saya tidak dapat memahaminya. Ketika Yesaya mengatakan nubuatnya
seratus tahun bahkan sebelum Nebukadnezar dilahirkan, dan ketika nabi Yeremia
mengatakan bahwa peristiwa itu terjadi di puncak kejayaan dari raja
Nebukadnezar.
Kota itu telah terlebih dahulu memiliki sebuah sejarah di sana
sekitar tujuh ribu lima ratus tahun. Tampaknya hal itu tak tergoyahkan. Begitu
besarnya sehingga mereka dapat menghasilkan sendiri makanan untuk mereka di
dalamnya. Dan sungai Efrata akan mengairinya. Dan sebuah parit yang besar di
sebelah luar dari tembok dengan jembatan gantung di setiap jalan raya. Sungguh
tak tergoyahkan, tak terkalahkan, tak terbantahkan. Dan kota itu berlokasi di
dalam surga. Walaupun begitu, nabi itu meninggikan suaranya dan berkata: “Kota
itu akan terbuang dan menjadi tandus dan padang gurun dan tidak akan didiami
selama-lamanya.”
Austin Layard adalah salah satu dari arkeolog yang pertama yang
pergi untuk melakukan penggalian di Babilon. Dan pada tahun 1845, inilah yang
dituliskannya: “Tumpukan-tumpukan sampah dari kayu yang tidak tidak berbentuk
menutupi seluas berhektar-hektar tanah. Di semua sisi, kepingan-kepingan dari
kaca, pualam, gerabah, batu bertulis, semua bercampur dengan gas nitrogen asing
dan tanah yang memucat, berasal dari sisa-sia habitat kuno, mengurangi atau
menghancurkan tumbuh-tumbuhan, dan mengubah lokasi dari kota Babilon menjadi
tempat terbuang yang menyeramkan. Burung-burung hantu dari semak belukar yang
kering dan serigala yang licik mengendap-endap melalui alurnya.” Dan pasir gurun
yang dihembuskan selama berabad-abad, berabad-abad dan berabad-abad lamanya
sehingga mengubur kota itu hilang dari pandangan mata. Hukuman dari Tuhan Allah
Yang Maha Kuasa. Apakah sebuah bangsa akan hidup atau tidak, apakah sebuah
peradaban akan berlangsung terus atau tidak, apakah sebuah kota akan berlanjut
terus atau tidak, terletak pada faktor-faktor yang diperhitungkan oleh Tuhan
Allah Yang Maha Kuasa. Belum pernah ada sebuah kotapun yang kelihatannya tidak
dapat dihancurkan seperti kota Babilon. Bahkan ketika Alexander yang agung
berada di sana, menaklukkan seluruh dunia, ia bermaksud untuk membuat kota
Babilon menjadi pusat dari seluruh kekaisarannya dan merencanakan untuk
membangun kembali benteng-benteng yang kuat itu. Akan tetapi kemungkinan
Alexander telah dibunuh di kota Babilon itu.
Sekarang, apa yang dikatakan oleh Tuhan Allah: “Rahasia Babel,
pelacur besar itu. Aku akan menunjukkan kepadamu putusan atas pelacur besar,
yang duduk di tempat yang banyak airnya.” Apakah gerangan artinya? Saya bahkan
tidak memiliki waktu untuk menggapai keliman pakaiannya. Hal ini tertulis di
dalam Kitab Wahyu bab yang ke tujuh belas. Akan tetapi apa yang diuraikan di
sini merupakan sebuah sistem keagamaan. Sebuah sistem keagamaan yaitu menjadi
tidak setia kepada Allah. Ah, ketika saya memikirkannya. Orang-orang ini, yang
mengaku sebagai hamba Allah, akan tetapi mereka tak lain hanyalah sebagai
pelacur dan perempuan sundal dan penghujatan. Itulah yang dikatakan oleh Allah.
Baru-baru ini, sebuah majalah yang terkenal – dan saya duga,
anda juga turut membacanya. Hal-hal berikut ini sudah saudara ketahui lebih baik
daripada yang saya ketahui. Sebuah majalah yang terkenal mempekerjakan para
pengumpul suara dan mereka akan melakukan sebuah survey terhadap seluruh
seminari di Amerika. Dan mereka akan mencari tahu pengkhotbah seperti apa yang
akan kita dapatkan di generasi yang mendatang. Tujuh puluh satu persen pendeta
itu tidak mempercayai adanya kehidupan di akhirat nanti. Mereka percaya bahwa
apabila saudara-saudara sekalian meninggal nantinya, maka saudara akan meninggal
seperti seekor anjing, dengan tidak adanya akhirat. Enam puluh persen tidak
percaya akan “lahir dari seorang perawan” ataupun kebangkitan dari antara orang
mati. Sembilan puluh delapan persen dari mereka tidak percaya bahwa mereka akan
melihat TuhanYesus kembali. Sembilan puluh delapan persen dari mereka. Dan
sejumlah besar dari antara mereka tidak percaya akan adanya pribadi Tuhan.
Mereka percaya dalam suatu benda, dalam sebuah gambar hidup, dalam
semacam prinsip yang tidak dapat terlukiskan dan tidak terukur yang bahkan
mereka tidak dapat mengatakannya di dalam terminologi metafisika. Akan tetapi
mereka tidak percaya di dalam pribadi Tuhan Allah. Pelacur, perempuan sundal,
menegakkan nama Kristus dan di dalam nama Tuhan Allah serta di dalam gereja
Tuhan serta menyangkal iman. “Marilah ke sini, Aku akan menunjukkan kepadamu
putusan atas pelacur besar.” Perempuan itu duduk di atas seekor binatang yang
merah ungu, yang penuh tertulis dengan nama-nama hujat, dan nama perempuan itu
adalah “Babel besar, ibu dari wanita-wanita pelacur” Astaga, kita bahkan belum
memulai melihat pada apa yang dikatakan oleh Alkitab mengenai hal itu. Lihatlah
pada Babel. Di sini sudah diterjemahkan terlebih dahulu untuk saudara, jadi
saudara tidak dapat menemukannya. Ahli sihir pria dan ahli sihir wanita. Ahli
sihir pria dan ahli sihir wanita. Oh, izinkan saya melihat padanya. Kata dalam
bahasa Yunani pharmakon adalah obat, pharmakon. Kata
dalam bahasa Yunani untuk sihir jahat, melakukan perjalanan ke dunia arwah,
menggunakan beberapa jenis bahan kimia untuk mendapatkan seluruh perasaan dari
agama. Mereka memanggil seseorang yang piawai di dalam pengalaman seperti itu,
seorang pharmakos, seorang ahli sulap, ahli sihir. Dan kata di
dalam bahasa Yunani pharmakeia, ilmu sihir, ilmu sulap, begitulah
kata farmasi berasal. Ia berurusan dengan obat-obatan. Dari mana datangnya semua
obat-obatan ini? Sebenarnya semua berasal dari Babel. Bahkan obat-obatan
sekalipun. Agar supaya orang-orang dapat melakukan perjalanan ke atas sana.
Lihatlah pada para ahli perbintangan, dari mana datangnya mereka? Mengapa saya
tidak memberitahukan saudara dari awal di Babel mereka mendirikan sebuah menara
besar yang menjulang tinggi, begitu tinggi, sangat tinggi? Agar supaya mereka
dapat mencapai surga di dalam sebuah perjalanan. Mereka tidak dapat pergi
kemana-mana. Begitu juga dengan kita. Tujuan mana yang mereka tuju adalah, kuil
dari para imam mereka di mana mereka dapat menatap ke atas ke arah
bintang-bintang. Hora artinya jam. Horoskop. Mereka bertanya jam
yang tepat dari kelahiran saudara lalu merekapun menatap kepada bintang-bintang
tersebut, para ahli perbintangan inipun akan memberitahukan takdir besar dari
hidup saudara-saudara sekalian. Raja, ratu, budak, begitulah di mana kata "kismet"
berasal dari, "fate." Mereka mengajarkan kata itu bahwa tidak ada pribadi
Allah kepada siapa kita melakukan permohonan dan oleh siapa seseorang dapat
menyelamatkan hidupnya. Akan tetapi hidupnya diatur oleh bintang-bintang, oleh
sebuah takdir yang telah ditetapkan ketika seseorang itu dilahirkan.
Semuanya datang dari Babel, dari Ishtar, dewa itu, Perawan Maria
dan Anak. Babel, berlanjut terus sepanjang berabad-abad lamanya sampai zaman
sekarang ini. Begitulah dikatakan di dalam bab yang ke delapan belas dari
Alkitab yaitu Babel yang komersil. Kota yang besar dan kuat itu, saudagar dunia,
batu yang berharga dan perak dan emas, mutiara, kain lenen, dan sutera ungu,
kayu gading, kuningan, kayu manis, kemenyan, minyak, gandum, domba, kuda, kereta
kuda, dan jiwa manusia. Perdagangan gelap terhadap jiwa manusia. Apa yang
diperdulikan oleh dunia hiburan jika mereka menghancurkan lima ribu perdagangan
gelap jiwa manusia? Sebuah sistem yang Anti terhadap Tuhan Allah: Apa yang
diperdulikan oleh dunia ini apabila dua pertiga dari penduduk dunia ini
mengalami kelaparan dan meninggal, jika mereka-mereka yang tersisa adalah para
pengkut paham Marxis, perdagangan gelap atas jiwa manusia?
Anti Tuhan, Babel memberikan sistem itu bahwa suatu hari Tuhan
Allah juga akan menghukum sama seperti Ia menghukum Sodom dan Gomorah. Lihatlah
padanya. Di dalam Kitab Wahyu 14:8: “Sudah rubuh, sudah rubuh Babel, kota besar
itu.” Sekarang, lihatlah pada ungkapan yang identik di dalam bab yang ke 15
ayatnya yang ke 2, malaikat agung itu berseru dengan nyaring dan berkata, “Babel
yang besar itu sudah rubuh, sudah rubuh.” Sudah cukup sebenarnya jika saudara
mengatakannya satu kali, “sudah rubuh”. Akan tetapi Ia mengatakannya dua kali.
Mengapa? Hal itu megacu pada sistem pemberhalaan dan anti ketuhanan di dalam apa
yang disebut dengan pemujaan kepada Tuhan itu. Sudah rubuh dan kerubuhan yang
kedua mengacu kepada hidup kebudayaan orang-orang komersil yang hebat di dunia
ini merupakan sebuah penghinaan langsung kepada Tuhan Allah. Hal tersebut
menunda Allah dari kehidupan, keluar dari kebudayaan, keluar dari kesusasteraan
dan keluar dari perniagaan dan keluar dari mimpi-mimpi, pengharapan serta
penglihatan terhadap masa yang akan datang untuk kedua pemimpin politik,
pemimpin nasional dan pemimpin negara bagian. Sebuah sistem yang tidak bertuhan.
Hukuman. Hukuman. Oh, jiwaku. Dan Alkitab mengatakan bahwa kita menghubungkan
hidup kita dengan kerajaan dari kegelapan itu, ketika jiwa itu mati, kita akan
mati bersamanya. Dan jika kita terhempas ke bawah, maka kita akan ikut terhempas
ke bawah. Pada saat kita menghubungkan kehidupan kita dengan sistem-sistem yang
diberikan oleh Babel, akhir daripadanya adalah hukuman dan kebinasaan serta
kematian dan api dan kemarahan serta kesesatan yang pasti, dan reruntuhan serta
kutukan yang diringkas di dalam satu kata yang mengerikan, “neraka.” Dicampakkan
ke dalam neraka di tengah-tengah Tuhan Allah Yang Maha Kuasa.
Itulah sebabnya Tuhan datang. Itulah sebabnya Ia menjelma dan
meninggalkan takhta kemuliaanNya. Datang turun ke sini di antara manusia untuk
menyelamatkan kita dari hukuman yang luar biasa itu. Dan bagi mereka yang hidup
di dalam iman kepada yang hidup di dalam Tuhan, Allah telah berjanji kepada kita
seperti apa yang dikatakan oleh lagu tersebut, sebuah tempat yang lebih baik;
sebuah tempat yang lebih baik. Setiap hari adalah hari yang lebih baik dengan
Tuhan. Jika saudara adalah seorang pengusaha dan Kristus adalah rekan saudara,
adalah hari yang lebih baik di manapun saudara bekerja. Jika saudara berada di
dalam dunia seni dan budaya, dengan Kristus, setiap kreasi yang saudara lakukan
adalah inspirasi yang lebih baik, gambar yang lebih baik, lagu yang lebih baik.
Dan jika saudara berada di dalam dunia keagamaan, dunia saya, orang-orang yang
akan menghargai dan menghormati Kristus, maka Kristus akan menghargai. Pada saat
kita menghubungkan hidup kita dengan Allah, maka Allah akan menghubungkan
hidupNya dengan kita. Baik sekarang, lebih baik lagi besok, dan paling baik di
dalam dunia baru yang gemilang yang telah dipersiapkan oleh Tuhan Allah kepada
mereka yang mengasihiNya.
Dan itulah ajakan kita di dalam lagu pada hari ini. Engkau dan
engkau, berikan hatimu kepada Tuhan. Kaitkan hidupmu dengan hidup
Tuhan. Bukakanlah hatimu untuk berkat dari Yesus. Tuhan, hari ini aku datang.
Menerima Yesus sebagai Juru Selamatku. Engkau dan keluargamu. Pak Pendeta,
inilah istriku dan inilah anak-anakku. Kami semua datang pada hari ini.
Keseluruhan dari keluarga kami. Engkau dan pasanganmu, atau hanya engkau
sendiri. Dari atas balkon sampai pada barisan yang paling depan, masih ada waktu
dan tempat untuk berbagi. Datanglah. Turunilah anak tangga itu, di bagian depan,
dan di bagian belakang, dan kedua sisi itu. Ambillah keputusan sekarang dan
ketika kita berdiri sebentar lagi untuk bernyanyi, berdiri dan datanglah. Di
lantai yang lebih rendah ini, engkau masuk ke dalam gang dari sini sampai ke
depan. Inilah aku, pak Pendeta. Aku telah mengambil keputusan untuk Tuhan Allah
dan inilah aku. Inilah aku. Ini aku datang.
Lakukanlah sekarang juga. Ambillah keputusan itu sekarang.
Ketika kita berdiri sebentar lagi, berdirilah dan datang menuruni anak tangga
itu untuk masuk ke dalam gang itu. Inilah aku, Pak Pendeta. Pada hari ini
menerima Tuhan sebagai Juru Selamatku. Dan memberikan hidupku di dalam lingkaran
yang berharga dari gereja yang mulia ini. Inilah aku, pak Pendeta, aku datang
sekarang. Maukah kita berdiri dan bernyanyi?
0 komentar:
Posting Komentar