Mekanisme Gerak pada Hewan Vertebrata
- Saya asumsikan anda telah mengetahui mekanisme dan alat gerak pada
manusia. Apakah hal yang sama juga terjadi pada hewan Vertebrata?
Pada dasarnya rangka hewan Vertebrata sama dengan manusia. Namun, bentuk rangka pada setiap hewan disesuaikan dengan fungsi, tempat hidup, dan cara hidupnya. Ikan mempunyai struktur rangka yang mendukung mekanisme geraknya dalam air. Lihat Gambar 4.21. Ikan bergerak dengan meliuk-liukkan rangka tubuhnya sehingga tubuhnya terdorong ke depan. Siripnya berfungsi sebagai kemudi dan alat penjaga keseimbangan. Namun, kuda laut (Hyppocampus) bergerak dengan dorongan sirip punggung yang berfungsi seperti baling-baling kapal. Pada ikan buntal, siripnya berfungsi sebagai pendorong gerakan maju.
Pada dasarnya rangka hewan Vertebrata sama dengan manusia. Namun, bentuk rangka pada setiap hewan disesuaikan dengan fungsi, tempat hidup, dan cara hidupnya. Ikan mempunyai struktur rangka yang mendukung mekanisme geraknya dalam air. Lihat Gambar 4.21. Ikan bergerak dengan meliuk-liukkan rangka tubuhnya sehingga tubuhnya terdorong ke depan. Siripnya berfungsi sebagai kemudi dan alat penjaga keseimbangan. Namun, kuda laut (Hyppocampus) bergerak dengan dorongan sirip punggung yang berfungsi seperti baling-baling kapal. Pada ikan buntal, siripnya berfungsi sebagai pendorong gerakan maju.
Bagaimana dengan katak? Coba
perhatikan Gambar 4.22. Tungkai belakang katak jauh lebih besar daripada
tungkai bagian depan. Tungkai belakang katak berfungsi untuk melompat.
Oleh karenanya, struktur tungkai belakang katak harus lebih kukuh.
Tungkai depan katak terlihat lebih kecil, tetapi mampu menahan tubuhnya
saat mendarat.
Burung memiliki struktur tubuh seperti
hewan bertulang belakang lainnya, kecuali kedua tungkai depannya
berubah menjadi sayap. Lihat Gambar 4.23. Burung mempunyai sejumlah
ciri-ciri khusus yang berhubungan dengan kemampuan terbang.
Ciri-ciri khusus itu sebagai berikut.
a. Sebagian ruas tulang belakang menjadi satu membentuk titik tumpu yang kuat sewaktu sayap dikepakkan.
b.
Tulang yang besar biasanya berongga. Hal ini untuk mengurangi bobot
badan. Berat rangka burung hanya 4% dari seluruh berat badan.
c. Pada tulang dada yang berlunas dalam, melekat otot-otot terbang yang kukuh untuk menggerakkan sayap.
Selain bergerak dengan cara
terbang, ada beberapa jenis burung juga dapat berenang dengan kakinya.
Burung yang dapat berenang umumnya memiliki selaput pada kakinya.
Golongan reptil misalnya kadal,
mempunyai perkembangan yang baik pada rangka bagian tungkai. Begitu
pula dengan jenis cecak. Struktur telapak kaki cecak memiliki bantalan
kaki pelekat sehingga memungkinkan gerakan memanjat dinding dan berlari
di langit-langit secara terbalik. Pada ular, gerakan terjadi saat rangka
tubuh meliuk ke kiri dan ke kanan. Gerakan ini dikenal sebagai lokomosi
berkelok-kelok. Bagian samping tubuh ular bertumpu pada bagian
permukaan yang tidak rata dan bila ayunan gelombang sampai ke belakang,
ular akan meluncur ke depan dengan sisik licin yang menutupi perutnya.
Golongan reptil yang lain misalnya penyu, mempunyai sirip pipih sehingga
menjadi perenang yang baik. Namun, keberadaan sirip tersebut justru
membuat penyu susah bergerak di darat.
Tungkai pada reptil terletak di
samping tubuh. Akibatnya reptil memiliki badan yang menggantung di
antara kaki. Proporsi tubuh dengan keempat alat gerak menopang seluruh
tubuh ini menyebabkan reptil memiliki keseimbangan yang lebih stabil
dibandingkan mamalia. Pada mamalia yang paling berfungsi menopang tubuh
adalah tungkai tubuh bagian bawah. Meskipun demikian, dengan tipe tubuh
seperti itu mamalia menjadi lebih leluasa bergerak.
Cara mamalia berjalan dapat dibedakan sebagai berikut.
a. Hewan pejalan sol
berjalan dengan seluruh bagian telapak kakinya mengenai atau menyentuh
tanah (misalnya beruang, landak, tikus pondok, dan lain-lain). Hewan
pejalan setengah pejalan sol adalah hewan yang berjalan di atas jari
kakinya pada saat berjalan cepat. Manusia termasuk setengah pejalan sol.
b. Hewan pejalan kaki
berjalan dengan jari-jari kakinya yang mengenai atau menyentuh
permukaan tanah (terdapat pada kebanyakan hewan pemangsa seperti singa,
anjing, kucing, dan lain-lain).
c. Hewan pejalan ladam berjalan dengan ujung telapak (ladam) kakinya yang keras (misalnya kuda, sapi, kambing, domba, dan lain-lain).Demikian artikel "Mekanisme Gerak pada Hewan Vertebrata" ini saya susun, artikel ini saya ambil dari ( BSE ):
Biologi Kelas IX karangan Purnomo, Sudjino, Trijoko, Suwarni hadisusanto.
Biologi SMA / MA Kelas IX karangan Siti Nur Rochmah , Sri Widayati , Meirina Arif
Biologi untuk SMA / MA Kelas IX Program IPA karangan Faidah Rachmawati , Nurul Urifah ,Ari Wijayati
Praktis Belajar Biologi 2 Karangan Fictor F , Moekti A.